Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lord Didi (The Father of Broken Heart) Idola Pemuda Milenial

4 Desember 2019   12:50 Diperbarui: 4 Desember 2019   13:02 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tembang Jawa yang menjadi genre musik Mas Didik Kempot tidak bergeser. Tetap seperti Stasiun Balapan, Klayar, dll. Penyanyi yang beberapa kali berkunjung ke Suriname ini bahkan menciptakan lagu berjudul "Kangen Nickery." Syairnya Super Melow. Bahkan lagu yang sengaja diciptakannya untuk pengendang beliau ini, beberapa kali membuat Dori Harsa (Pemain kendangnya) mewek di atas penggung.

Jeritan histeri penonton membuat setiap konser pria yang dijuluki Lord Didi ini menghadirkan sisi menarik. Penonton bahkan dengan sepenuh hati berekspresi ketika lagu-lagu patah hati itu dinyanyikan. Silahkan anda membuka link konsernya. Mereka ada yang menangis, ada yang ekspresif dengan menepuk dada berkali-kali.

Mas Didi memang luar biasa. Ketika generasi muda kita larut dengan musik K-Pop, ternyata berhasil mencuat dengan tembang-tembang Jawa yang mewakili perasaan mereka. Jatuh cinta, patah hati, diingkari janji, di PHP, kangen dan segala efek yang yang mengikutinya.

Perhatikan syair lagu "Kangen Nickery", seringkali kata Nickery yang merupakan nama satu wilayah di Suriname ini diganti dengan nama-nama kota di Indonesia yang disiingahi. Bisa Purwosari, Kediri, Singosari, dll. Ini trik jitu yang membuat setiap penonton terhanyut.

Sepine wengi iki

Ning kene aku ngneteni

Kesuwen suwene wes pirang sasi kowe ra bali

Neng Nickery tak enteni

Lihatlah betapa histerisnya anak-anak muda itu. Apalagi jika Mas Didi Kempot mendaulat Dori Harsa untuk melantunkan lagu itu. Langsung semua teriakkan namanya.

"Mas Dori ..."

Dori adalah ikon baru dalam setiap konser Mas Didi. Wajah ganteng dan kisah patah hatinya seakan mewakili setiap kesedihan dan kerinduan yang melekat dalam lagu-lagu Lord Didi. Hastag dengan tagar #nangiso tak kendangi menjadi identik dengan Dori Harsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun