Mohon tunggu...
Niken Oktaviani
Niken Oktaviani Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswi

Do'a dan Usaha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Belajar Mandiri

12 November 2019   21:33 Diperbarui: 12 November 2019   21:31 2773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Niken Oktaviani Isabela Putri

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung

Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Telp. (0355) 321513, Fax. (0355)321656 Tulungagung 66221

ABSTRAK

Guru merupakan sosok utama bagi suatu pendidikan. Tugas dari guru yaitu mendidik, mengadakan pengajaran, memberi penilaian dan melakukan evaluasi berkala berkaitan dengan satu ilmu atau lebih kepada peserta didik. 

Menumbuhkan motivasi belajar merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar. Pentingnya guru dalam meningkatkan motivasi merupakan peran untuk mendorong peserta didik dalam melakukan sesuatu yang menumbuhkan motivasi belajar terutama untuk belajar secara mandiri.

Kata kunci : motivasi belajar, belajar mandiri

PENDAHULUAN

Manusia tidak terlepas dari pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, dengan adanya pendidikan maka tercapailah suatu pembelajaran, pengetahuan, dan ketrampilan melalui proses pelatihan, pengajaran dan penelitian. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru menjadi pemegang peran utama. 

Seperti yang tertera dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal (39) ayat 1 dan 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu : (1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, peengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satu pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Guru sebagai salah satu tenaga pendidik yang dibekali kemampuan secara profesional. Rasa tanggung jawab atas kelancaran perjalanan peserta didik serta peningkatan kualitas pendidik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran peserta didik tentunya ada beberapa hal yang mempengaruhi salah satunya adalah motivasi belajar dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh peserta didik bisa tercapai. Selain motivasi belajar, hal yang diperlukan yaitu tentang belajar mandiri oleh peserta didik. Belajar mandiri dapat memberikan manfaat bagi peserta didik terhadap kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peserta didik juga lebih bisa bertanggung jawab, berfikir kreatif, kritis, dan menumbuhkan rasa percaya diri.

Dalam proses pendidikan, guru sepantasnya membantu perkembangan peserta didik untuk menerima dan memahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, guru harus memotivasi peseta didik agar senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan. Pada akhirnya, seorang guru dapat memainkan perannya sebagai motivator dalam proses belajar mengajar apabila guru itu menguasai dan mampu melakukan ketrampilan yang relevan dengan situasi dan kondisi para peserta didik.

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan proses atau cara ilmiah yang diterapkan oleh peneliti dalam rangka memperoleh jawaban atas apa yang menjadi pertanyaan penelitian. Dalam penyusunan artikel ini, penulis tidak langsung turun ke lapangan untuk mendapatkan suatu data, namun penulis memperoleh data dengan menggunakan metode studi literatur yaitu dengan cara mengumpulkan literatur yang bersumber dari buku, jurnal, dan sumber lain yang dianggap relevan.

HASIL DAN ANALISIS

A. MOTIVASI BELAJAR

Menurut Sardiman, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai.

Menurut Winkel, motivasi belajar adalah "keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan". Motivasi belajar memegang peranan terpenting dalam memberikan gairah atau semangat belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat/tinggi memiliki energi banyak untuk melakukan belajar.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan-dorongan yang menggerakkan dan mengarahkan kegiatan/tingkah laku seseorang dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Dalam hal ini, motivasi belajar sebagai dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar juga harus ada dukungan berdasarkan motif agar tingkat ketekunan peserta didik bisa tercapai. Adanya motif dalam diri seorang maka suatu hal yang ingin terwujud bisa terealisasikan, misalnya mempunyai motif ingin menuntut ilmu supaya bisa menambah ilmu dan pengetahuan, mendapat nilai bagus dan lulus ujian, dan adanya motif lainnya. Jelaslah bahwa semakin banyak motif yang ada pada diri seorang peserta didik, maka akan kuatlah motivasi belajrnya.

Tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar mungkin meliputi, memakai teknik pembelajaran yang inovatif, guru menyampaikan tujuan belajar, sebelum mulai pelajaran, guru memahami bahwa motivasi menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Selain itu, guru juga harus mempunyai cara-cara belajar yang tepat untuk memotivasi peserta didik.

B. BELAJAR MANDIRI

Terdapat beberapa definisi tentang belajar mandiri. Kemandirian adalah kemampuan untuk bertanggung jawab atas proses belajar untuk diri sendiri. Semntara itu, menurut Little kemandirian adalah suatu kapasitas untuk membuat refleksi kritis, membuat keputusan dan menindaklanjuti keputusan itu. Selanjutnya, Dickinson menyatakan bahwa kemandirian dalam belajar ialah sebuah situasi yang menuntut siswa secara total bertanggung jawab atas proses belajar seseorang untuk melayani kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapainya.

Dari beberapa pengertian belajar mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif yang di dorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi dalam rangka menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.

Tugas utama guru dalam mempromosikan belajar mandiri adalah untuk membantu peserta didik yang menerima tanggung jawab proses belajar dan ini membutuhkan sebuah perubahan sikap. Belajar mandiri ini menghendaki guru untuk mengajar dan mempersiapkan peserta didik untuk belajar atau guru melengkapi peserta didik dengan cara belajar yang efektif untuk mengatur suatu proses belajar. Selain itu, ada faktor pendukung dalam belajar mandiri yang perlu diperhatikan, antara lain : sumber dan media belajar, tempat belajar, waktu belajar, dan cara belajar.

KESIMPULAN

Dalam suatu pendidikan, guru merupakan faktor terpenting untuk membantu perkembangan peserta didik dalam menerima dan memahami suatu materi. Selain itu, guru juga bisa menjadi seorang motivator bagi peserta didiknya. Motivasi dan belajar mandiri merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki peran yang bergitu penting dalam suatu proses pembelajaran. Motivasi dan belajar mandiri dari diri peserta didik haruslah di dasarkan motif agar keduanya bisa saling terpenuhi dan tercapai.

SARAN

Perlunya motif dalam suatu motivasi dan belajar mandiri pada peserta didik harus ditingkatkan. Peserta didik yang memiliki motif tinggi maka akan meningkatkan motivasi dan belajar yang tinggi. 

Seorang guru juga harus bisa menjadi motivator bagi peserta didiknya, dan saat melakukan suatu proses pembelajaran diharap guru sebisa mungkin menciptakan kreatifitas dan meningkatkan minat dalam belajar.

REFERENSI

Utama, Dwija. 2017. Jurnal Pendidikan. Surakarta : Forum Komunikasi Pengembangan Profesi Pendidik

Wicaksono Andri, Qalbi Nur, dkk. 2016. Teori Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta : Garudhawaca

Hakim, Thursan. ___. Belajar Secara Efektif. ___ : ___

Riadi, Muchlisin. 2013. Motivasi Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun