Mohon tunggu...
niken nawang sari
niken nawang sari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Ibu Rumah Tangga yang suka jalan-jalan ke bangunan kolonial, suka menulis hal berbau sejarah, dan suka di demo 2 ekor kucing. Blog pribadi www.nickenblackcat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mau Study Tour? Yuk Belajar Dulu dari Kecelakaan Maut di Subang

16 Mei 2024   12:25 Diperbarui: 16 Mei 2024   19:00 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber :rmoljabar.id

Kalau hanya menambah wawasan bisa dengan berbagai macam cara, misalnya main ke museum di sekitar tempat tinggal juga bisa buat belajar dan menambah wawasan.

Study tour tuh hanya salah satu cara untuk menambah wawasan saja, bukan all in ya. Jadi tidak seharusnya diwajibkan. 

Bahkan, ada seorang teman yang bilang study tour itu study-nya hanya sekian persen, yang paling banyak porsinya justru tour-nya. Ya kalo mau tour ikut open trip aja. 

Yuk Belajar dari Kecelakaan Maut di Subang

Kegiatan study tour ke kota lain menggunakan bus sudah seharusnya menjadi evaluasi dari berbagai pihak seperti Kemenhub yang harus meneggakkan aturan tentang operasional bus dengan setegak-tegaknya demi mengutamakan keselamatan pengguna transportasi tersebut. 

Kemudian, PO Bus bertanggung jawab dengan kelayakan kendaraan yang mereka sediakan, tidak asal bus bisa jalan doang tapi benar-benar dirawat dan layak beroperasional. 

Selain itu, pihak sekolah tidak perlu memaksakan study tour kepada siswa, mengkaji ulang manfaat study tour dan benar-benar dipersiapkan dengan matang. Aku tidak menuntut guru bisa uji kelayakan bus lho ya, kan ada Kemenhub yang seharusnya bertanggung jawab tentang hal tersebut. Tetapi setidaknya pihak sekolah mempersiapkan semuanya dengan matang-matang, tidak mengikuti keinginan segelintir pihak yang sangat menginginkan study tour.

Terakhir untuk kita semua, tidak perlu menjadikan study tour sebagai ajang gengsi, ajang kekompakan dan memaksakan keinginan kepada orang lain karena tidak semua orang ada di tingkat ekonomi yang sama, yang uangnya bisa membeli "kekompakan" di mata orang lain. Mau ikut study tour monggo silahkan, tidak ikut study tour juga tidak apa-apa, tapi tidak perlu dikucilkan karena beda pendapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun