Mohon tunggu...
niken nawang sari
niken nawang sari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Ibu Rumah Tangga yang suka jalan-jalan ke bangunan kolonial, suka menulis hal berbau sejarah, dan suka di demo 2 ekor kucing. Blog pribadi www.nickenblackcat.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur, Menelusuri Jejak Persaudaraan Antar Bangsa Melalui Musik

2 Juli 2021   08:50 Diperbarui: 2 Juli 2021   11:20 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu alat musik Sound of Borobudur, seperti pada relief candi Borobudur. Dok: Riana Dewie

Selanjutnya pembicara ketiga pada sesi pertama diisi oleh Tantowi Yahya. Beliau saat ini menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Selandia Baru, Samoa, Tonga, Cook Islands dan Nieu serta Dubes Keliling untuk Wilayah  Pasifik. 

Dalam pemaparannya secara daring, Tantowi mengingatkan kembali bahwa Indonesia merupakan bagian dari wilayah Pasifik. Hal ini berarti Indonesia dan negara-negara lain di wilayah Pasifik memiliki beberapa kebiasaan (habbit) dan budaya (Culture) yang hampir sama. Bahkan sampai warna musik yang dihasilkan juga hampir sama. Musik sudah menjadi diplomasi budaya dan alat komunikasi antar bangsa.

Membangun Sound Destination

Prof Baiquni MA sedang membicarakan tentang sound destination. Dok : tangkapan layar zoom sound of Borobudur.
Prof Baiquni MA sedang membicarakan tentang sound destination. Dok : tangkapan layar zoom sound of Borobudur.
Memasuki sesi kedua, diskusi bertopik "membangun sound destination sebagai destinasi baru, mengimplementasikan Borobudur sebagai warisan yang harus dikerjakan". Dalam sesi kedua hadir Prof. Dr.M Baiquni MA, seorang pakar geografi pembangunan dari Universitas Gadjah Mada. 

Borobudur dapat dijadikan sound destination berupa wisata edukasi dan wisata musikal. Untuk itu Prof Baiquni mengajak masyarakat sekitar untuk turut serta mensukseskan sound destination dan melestarikan musik leluhur.

Pembicara selanjutnya adalah Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf RI, Dr Muhammad Amin S.Sn MsN MA. Moe Chiba selaku perwakilan UNESCO dan Sulaeman Schendek perwakilan Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Singapore.

Candi Borobudur yang sudah sejak lama masuk ke dalam situs warisan dunia UNESCO. Menikmati Wonderful Indonesia rasanya kurang lengkap tanpa daftar Candi Borobudur di dalamnya.

Untuk saat ini Borobudur merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) dari Kemenparekraf yang diarahkan untuk menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pelestarian candi Borobudur dan pemberdayaan masyarakat sekitar menjadi prioritas utama dalam pengembangan Destinasi Super Prioritas (DSP) .

Perlu Kolaborasi Berbagai Pihak

Penampilan para musisi sound of Borobudur. Dok : tangkapan layar zoom acara sound of Borobudur
Penampilan para musisi sound of Borobudur. Dok : tangkapan layar zoom acara sound of Borobudur
Sound of Borobudur merupakan sebuah gerakan untuk mengenali mahakarya leluhur di masa lampau, kemudian direpresentasikan melalui karya seni yang bisa menjadi pemantik bagi anak bangsa untuk mencintai bangsanya sendiri.

Untuk mewujudkan cita-cita luhur, membunyikan kembali Borobudur seperti 13 abad yang lalu tentu diperlukan kolaborasi berbagai pihak. Serta untuk mewujudkan Destinasi Super Prioritas (DSP) Kemenparekraf juga tidak bekerja sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun