Mohon tunggu...
niken nawang sari
niken nawang sari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Ibu Rumah Tangga yang suka jalan-jalan ke bangunan kolonial, suka menulis hal berbau sejarah, dan suka di demo 2 ekor kucing. Blog pribadi www.nickenblackcat.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Senja di Kopi Lumbung Mataram

6 Januari 2021   15:57 Diperbarui: 6 Januari 2021   16:12 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area indor ditemani dengan jam klasik. Dokpri

 "Sugeng rawuh mbak Niken, monggo silahkan masuk", suara merdu seseorang menyambutku saat memasuki sebuah bangunan lawas di kawasan Kotagede. 

Bangunan lawas memang banyak tersebar di wilayah Kotagede, Yogyakarta. Namun letak bangunan lawas yang satu ini tidak terpusat di sekitar pasar Kotagede, justru letaknya di sebelah timur masuk kawasan Purbayan. Memasuki bangunan lawas itu seperti lorong waktu, mengingatkan akan kemegahan masa lalu yang sudah tergulung oleh sang waktu.

Suasana kompleks bangunan lawas. Dok : Riana Dewie
Suasana kompleks bangunan lawas. Dok : Riana Dewie
Bangunan lawas yang aku datangi bersama teman-teman Kompasianer Jogja pada awal tahun ini bernama Kopi Lumbung Mataram. Sementara seseorang yang bersuara merdu yang menyambutku tadi adalah ibu Zuraida, salah satu pengurus Kopi Lumbung Mataram.

Berawal dari rumah tinggal yang memiliki pendapa dan sering digunakan untuk kegiatan social, tempat ini akhirnya sebagian digunakan sebagai kedai atau warung dengan nama Kopi Lumbung Mataram. Nah kalau sebagian lagi masih digunakan untuk tempat tinggal dan yang menempati adalah generasi ke 4 keturunan sang saudagar pemilik bangunan.

Foto bersama teman-teman Kompasianer Jogja dan bu Ida selalu pengurus Kopi Lumbung Mataram. Dok : Riana Dewie
Foto bersama teman-teman Kompasianer Jogja dan bu Ida selalu pengurus Kopi Lumbung Mataram. Dok : Riana Dewie

Kopi Lumbung Mataram Menghadirkan Suasana Klasik Tempo Dulu

Area pendapa Kopi Lumbung Mataram dengan suasana klasiknya . Dokpri
Area pendapa Kopi Lumbung Mataram dengan suasana klasiknya . Dokpri
Bangunan lawas yang sudah ada sejak tahun 1850 ini memang berhasil menarik perhatianku sejak pertama kali turun dari ojek online. Sebagai penggemar bangunan lawas, melihat bangunan yang masih terawat membuat mataku berbinar. Ya gimana lagi di tengah gempuran modernisasi, bangunan masih dipertahankan dengan baik itu patut diacungi jempol. Beberapa properti yang ada disini membuat suasa klasik tempo dulu itu melekat di Kopi Lumbung Mataram. 

Sementara itu tempat cuci tangan yang baru saja dibuat ternyata tidak merusak suasana klasik tempo dulu yang telah ada.

Salah satu area outdoor dengan kursi rotan, meja dan cermin lawasan. Dokpri
Salah satu area outdoor dengan kursi rotan, meja dan cermin lawasan. Dokpri
Area outdor Kopi Lumbung Mataram terdiri dari beberapa meja, yang ditemani oleh pepohonan rindang dan tanaman hias. Kemudian ada pendapa terbuka dengan kursi rotan, meja kayu dan lampu klasik yang bikin betah untuk bersantai. Sementara itu birunya bunga telang yang menjalar di sudut bangunan membuat suasana lebih berwarna.

Area indor ditemani dengan jam klasik. Dokpri
Area indor ditemani dengan jam klasik. Dokpri
Untuk area indoor, sebuah jam klasik berdiri di sudut ruangan dan beberapa meja kayu berwarna cokelat berjajar rapi. Area indoor ini diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin lesehan.  

Bu Ida sedang menjelaskan tentang Kopi Lumbung Mataram. Dokpri
Bu Ida sedang menjelaskan tentang Kopi Lumbung Mataram. Dokpri

"Kami menghadirkan sebuat tempat dengan konsep semua seperti di rumah sendiri", jelas bu Ida saat bercerita tentang Kopi Lumbung Mataram. Gambaran suasana homey juga dibagikan dalam potongan video dalam akun instagram @kopilumbungmataram.

Nasi Daun Jati Berbalut Kerinduan Kenangan Masa Kecil

Nasi yang dibungkus daun jati. Dokpri
Nasi yang dibungkus daun jati. Dokpri

Nah kalau yang paling aku tunggu dari tempat yang berhasil menghadirkan suasana tempo dulu adalah menu makanannya. Meskipun bernama Kopi Lumbung Mataram, tempat ini tidak hanya menyediakan kopi dan makanan ringan, tapi makanan yang dapat membuat perut kenyang pun hadir disini.

Tidak cuma ngopi, tapi bisa makan kenyang disini. Dok : Florentina Retno
Tidak cuma ngopi, tapi bisa makan kenyang disini. Dok : Florentina Retno

Saat bu Ida mengatakan ada menu nasi daun jati, hatiku bersorak kegirangan dan mungkin beberapa teman juga melihat ekspresi itu di wajahku. Aku memang sudah lama merindukan nasi  yang dibungkus dengan daun jati, soalnya waktu kecil aku sering mencicipi nasi daun jati di rumah nenek. Tapi seiring perkembangan jaman, daun jati sudah tergantikan dengan nasi kotak yang lebih praktis. Padahal aroma nasi yang dibungkus dengan daun jati memberikan kekhasan tersendiri.

Isi nasi daun jati. Dokpri
Isi nasi daun jati. Dokpri

Tidak lama kemudian nasi daun jati sudah berpindah ke piring seng bergambar bunga yang ada di tanganku. Tapi tidak hanya satu bungkus nasi daun jati, berbagai lauk dan sayur khas rumahan juga berhasil aku pindahkan ke piring. Satu tusuk sate telur puyuh dan jajanan pasar seolah menggodaku untuk kembali mengingat jajanan yang dibelikan nenek saat pulang dari pasar.  

Aneka sate termasuk sate usus dan sate telur puyuh. Dokpri
Aneka sate termasuk sate usus dan sate telur puyuh. Dokpri

Setelah selesai menyantap hidangan yang membuat perut kenyang, rasanya kurang kalau belum leyeh-leyeh di kursi rotan dengan segelas teh panas. Menyeruput teh panas ditemani hembusan angin senja yang berbisik diantara dedaunan, seolah melupakan sejenak tentang pandemi yang tak kunjung usai. Rasa bosan dengan aktivitas sehari-hari juga ikut menghilang bersama hembusan angin senja di Kopi Lumbung Mataram.

Foto dulu sebelum pulang, tentunya difotoin mbak Vika. Dokpri
Foto dulu sebelum pulang, tentunya difotoin mbak Vika. Dokpri

Waktu bergulir begitu cepat, sampai akhirnya matahari sudah tenggelam dan aku harus pulang meninggalkan semua ketenangan yang dihadirkan oleh Kopi Lumbung Mataram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun