Ngabuburit seru itu buatku adalah ketika bisa upgrade ilmu pengetahuan dari orang yang berkompeten di bidangnya. Apalagi setelah itu buka bersama dengan menu khas Jawa Timur, itu rejeki nomplok namanya. Rejeki kan nggak melulu soal uang.
Bulan Ramadan, identik sama ngabuburit sebelum berbuka puasa. Banyak hal yang bisa dilakukan ketika ngabuburit, misalnya jalan-jalan atau berbelanja kebutuhan lebaran. Eh tapi sepertinya aku sedang membutuhkan upgrade pengetahuan tentang  social media terutama instagram.Â
Kebetulan sekali Kompasianer Jogja mengadakan Ngabubutalk : kelas optimasi instagram di Depot Jawa Timur, Sleman City Hall. Jadi walaupun harus mengarungi padatnya lalu lintas Jogja, aku memutuskan untuk ikut kelas tersebut. Jarak yang jauh itu bukan masalah untuk upgrade ilmu, makannya ada pepatah kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina.
Kak Monyo, admin instagram @fyijogja --sebagai orang yang berkompeten dibidangnya--memberikan pengetahuan tentang optimasi instagram kepada teman-teman Kompasianer Jogja di sore itu--Jumat, 24 Mei 2019--dengan suasana yang sejuk, karena habis hujan di kawasan Denggung, Sleman. Padahal aku dan suami berangkat dari rumah masih panas-panasan loh.
Menurut kak Monyo,salah satu hal yang perlu dicatat dalam mengoptimalkan media sosial instagram adalah melihat perilaku followers. Selama ini aku nggak terlalu memperhatikan followers instagramku sih, jadi buatku memperhatikan perilaku followers ini emang harus dipelajari lebih lanjut lagi agar postinganku di instagram lebih optimal. Kultum tentang media sosial seru sekali, sampai tidak terasa sudah mendekati waktu berbuka puasa.
Menu kuliner khas Jawa Timur di Depot Jawa Timur ini sangat bervariasi. Mulai dari Soto Lamongan, Soto Madura, sayur lodeh, ayam goreng kremes dan masih banyak lagi. Kalau mau berbuka puasa itu kemaruk, semua menu pengennya dipindahkan ke meja makan.
Pertama kali menyeruput kuahnya, sensasi segar dan gurih beradu plus sambal pedas di dalam mulut menghasilkan ledakan-ledakan istimewa. Lanjut ke isian soto berupa suwiran ayam, telur, dan bihun.Â
Oh iya aku bukan penyuka nasi yang dicampurkan ke dalam soto, karena rasanya jadi kurang sedap. Porsi bihun di dalam satu mangkok soto lamongan ini cukup banyak, dan bihun tidak menyerap rasa gurihnya soto.Â
Jadi untuk memadukannya cukup disuapkan ke dalam mulut, dijamin mulut nggak akan berhenti ngunyah. Apalagi ditambah kerupuk, nggak terasa aku habis 2 buah kerupuknya. Hidup Ngunyah!
Tapi aku tetap mencoba mencicipinya dan prediksiku tadi salah semua. Kolak yang disediakan oleh Depot Jawa Timur ini terasa ringan di mulut. Serius deh, apalagi kolak ini disediakan GRATIS sebagai takjil kepada pengunjung yang berbuka puasa di Depot Jawa Timur, rejeki nggak boleh ditolak kan?
Suasana yang ditawarkan oleh Depot Jawa Timur itu bikin betah untuk berlama-lama. Tempatnya luas dan tinggi, terus ada daun ijo-ijonya, mirip sama daun sirih belanda yang menjuntai, membuat suasana jadi terasa sejuk. Ornamen dan hiasan yang terpasang di dinding juga sangat cocok dengan suasana yang ditawarkan.
Selain makanan yang menggugah selera dan tempat yang nyaman, pelayanan Depot Jawa Timur juga patut diacungi jempol. Bahkan di tengah hiruk pikuknya buka puasa, sang manager tidak segan untuk turun tangan membantu melayani pelanggan. Pelayannya juga melayani dengan hati. Hal paling ngeselin kan kalau pas crowded buka puasa terus pelayannya melayani setengah hati. Tapi ini nggak terjadi di Depot Jawa Timur kok, tenang aja.
Kalau masih penasaran, sebaiknya segera diagendakan mampir ke Depot Jawa Timur yang terletak di lantai GF, Sleman City Hall. Depot Jawa Timur buka mulai pukul 10.00 sampai pukul 21.00  dan menerima pesanan/katering.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI