Mohon tunggu...
NIKEN ELYSIA.A
NIKEN ELYSIA.A Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kecemasan dan Kepatuhan Protokol Kesehatan di Madura: Temuan dari Dosen UMM

30 Desember 2024   21:02 Diperbarui: 30 Desember 2024   21:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adanya Keterkaitan Antara Kecemasan dan Kepatuhan

Peneliti juga melakukan uji statistik untuk melihat apakah ada hubungan antara kecemasan dan kepatuhan. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan seseorang dan bagaimana mereka mengikuti protokol kesehatan. Semakin cemas seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk mematuhi protokol kesehatan dengan lebih baik.

Muhammad Ari Arfianto menjelaskan bahwa hasil ini cukup menarik, karena menunjukkan bahwa kecemasan memiliki peran, meskipun tidak bisa sepenuhnya menjamin seseorang akan selalu patuh. "Kecemasan yang berlebihan bisa membuat seseorang lebih berhati-hati, tetapi kadang juga membuat mereka merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Jadi, yang terpenting adalah mengelola kecemasan dengan bijak," ujarnya.

Harapan untuk Masyarakat Madura dan Seluruh Indonesia

Penelitian ini memberikan gambaran yang cukup penting mengenai bagaimana kecemasan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan saling berkaitan. Bagi masyarakat Madura, khususnya, hasil ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan, tanpa harus merasa cemas berlebihan.

Aprillia Triandini berharap, temuan dari penelitian ini bisa digunakan untuk memberikan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat. "Kami ingin masyarakat tidak hanya merasa takut, tetapi juga memahami dengan jelas betapa pentingnya mengikuti protokol kesehatan. Ini bukan hanya soal cemas atau tidak cemas, tetapi tentang kesadaran untuk melindungi diri dan orang lain," ungkapnya.

Selain itu, dengan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai hubungan antara kecemasan dan kepatuhan, diharapkan mereka dapat lebih bijak dalam menghadapi pandemi ini. "Pandemi ini masih berlangsung, namun jika kita semua bekerja sama dengan mengikuti protokol kesehatan, kita bisa melewatinya dengan lebih baik," tambah Muhammad Rosyidul Ibad.

Penelitian ini bukan hanya memberikan wawasan bagi masyarakat Madura, tetapi juga untuk seluruh Indonesia, bahwa menjaga kesehatan bukan hanya soal mematuhi aturan, tetapi juga memahami pentingnya menjaga keseimbangan emosi dan kecemasan dalam situasi yang penuh tantangan ini. Dengan informasi yang tepat, kita semua bisa lebih siap dan waspada dalam menjalani kehidupan sehari-hari di tengah pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun