Utami diam menyimak. Terlihat ekspresi wajahnya penasaran menunggu kelanjutan cerita yang disampaikan Mas Deni itu.
"Lima menit nggak ada suara. Lu diam aja. Habis itu lu ngedongak sambil melotot. Trus teriak kenceng banget. Habis itu jongkok di kursi. Menyeringai kayak monyet sambil jelalatan kiri kanan. Setelah itu melompat ke meja sambil ngoceh-ngoceh nggak jelas,"
"HAAAHHHHHHH????!!!!"
Utami hanya bisa berteriak kaget seperti itu sambil menatap Mas Deni dengan mata membesar. Â
"Serius?"
"Ya iya. Tuh tanya aja sama yang lainnya! Semua liat keanehan lu. Kenape sih lu tadi?"
Utami menggelengkan kepalanya.
"Aku ngoceh apa tadi?"
"Nggak ngerti. Kamu ngomong pakai bahasa Jawa. Kita yang di sini nggak ada yang paham bahasa Jawa," ujar Zaki, wartawan rubrik hiburan yang memberi jawaban.
"Ada yang ngerekam nggak?"
"Hadeeeeeehhh....ya nggaklah. Kita semua lagi asyik makan. Nggak ada yang pegang hape," sahut Mas Deni.