Seiring perkembangan teknologi yang pesat, literasi digital menjadi keterampilan esensial di dunia pendidikan, termasuk dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Literasi digital bukan hanya sekadar kemampuan menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga mencakup pemahaman, analisis, dan pemanfaatan informasi digital secara kritis dan etis. Kurikulum Merdeka, yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan kemandirian dalam proses belajar-mengajar, serta memperkuat karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Mengapa Literasi Digital Penting?
Di era digital, keterampilan seperti mencari informasi yang relevan, menggunakan perangkat digital untuk kolaborasi, hingga menghasilkan karya kreatif berbasis teknologi sangat dibutuhkan. Literasi digital juga membantu siswa memahami etika berinternet, menjaga keamanan data pribadi, dan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan potensi diri. Dalam Kurikulum Merdeka, literasi digital mendukung siswa menjadi pembelajar mandiri dan kreatif, sejalan dengan profil Pelajar Pancasila.
Literasi digital merupakan  kecakapan  menggunakan  media  digital  dengan  beretika  dan  bertanggung  jawab  untuk memperoleh informasi dan komunikasi. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk melakukan aktivitas membaca  dan  menulis  di  dunia  digital  terutama  media  sosial  secara  kognitif  dan  teknikal  (Bawden,  2008; Suherdi,  2021).  Kompetensi  digital  merupakan  kecakapan  hidup  yang  perlu  dikuasai  di  era  revolusi  4.0 (Rosidah,  2021).  Kemampuan  literasi  digital  yang  baik  akan  membantu  memberantas  kemiskinan  melalui kemudahan akses digitalisasi oleh lembaga pemerintah (UNESCO, 2018).
Peran Literasi Digital dalam Kurikulum Merdeka
Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan teknis dalam menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga melibatkan pemahaman kritis terhadap informasi yang tersedia secara online.
Penggunaan  media  pembelajaran  dalam  kurikulum  merdeka  sangat  membantu  dalam  memfasilitasi pemahaman  konsep  dengan  lebih  baik  serta  dapat  meningkatkan  kreativitas  dan  kolaborasi  peserta  didik. Media  pembelajaran  merupakan  seperangkat  alat  yang  digunakan  untuk  memperlancar  kegiatan pembelajaran  agar  tujuan  pembelajaran  dapat  tercapai  (Nurrita,  2018).  Penggunaan  media  dapat  melalui platform e-learning,  multimedia  maupun vlogpendidikan.  Melalui  implementasi  kurikulum  ini  menjadikan peserta didik dapat lebih aktif belajar dan mencari sumber belajar tambahan di luar sekolah melalui situs-situs yang terverifikasi dan memiliki kredibilitas di internet melalui arahan guru (Ulfatin&Teguh, 2022).
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, literasi digital berfungsi sebagai alat untuk:
- Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Dengan memanfaatkan teknologi, guru dapat menciptakan media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Penggunaan aplikasi seperti ogle Classroom, Canva dan Prezi memungkinkan siswa untuk menyajikan informasi dengan cara yang menarik dan interaktif.
- Mendukung Pembelajaran Berbasis Proyek: Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek yang mendorong siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung. Dalam hal ini, literasi digital memungkinkan siswa untuk mengakses berbagai sumber informasi dan alat kolaborasi secara online
- Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Literasi digital membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi yang semuanya merupakan bagian dari kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini
Strategi Implementasi Literasi Digital
Untuk mengimplementasikan literasi digital secara efektif dalam Kurikulum Merdeka, beberapa strategi dapat diterapkan:
- Pelatihan Guru: Strategi literasi digital di lingkungan sekolah dalam menghadapi era digitalisasi dapat berupa penguatan kapasitas fasilitator, peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu, perluasan akses sumber belajar bermutu  dan  cakupan  peserta  belajar,  peningkatan  pelibatan  publik  serta  penguatan  tata  kelola (Kemendikbud,  2017),. Guru perlu mendapatkan pelatihan untuk memahami dan menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Ini termasuk pelatihan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi serta pengembangan keterampilan literasi digital
- Penggunaan Platform Digital: Memanfaatkan platform seperti "Merdeka Mengajar" untuk mendukung interaksi antara guru dan siswa serta akses ke sumber belajar yang beragam
- Program Perpustakaan Digital: Mengembangkan perpustakaan digital yang menyediakan akses ke berbagai bahan bacaan elektronik, sehingga siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja
Tantangan dalam Implementasi
Meskipun terdapat banyak manfaat dari literasi digital, tantangan juga harus dihadapi:
- Kesiapan Infrastruktur: Tidak semua sekolah memiliki akses yang memadai terhadap teknologi. Keterbatasan fasilitas di daerah terpencil dapat menghambat implementasi literasi digital secara efektif
- Resistensi Terhadap Perubahan: Beberapa guru dan institusi mungkin merasa nyaman dengan metode tradisional dan enggan beradaptasi dengan pendekatan baru yang berbasis teknologi
- Kesenjangan Akses Teknologi: Perbedaan akses teknologi antara sekolah di perkotaan dan pedesaan perlu diatasi agar semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar secara digital
KESIMPULAN
Implementasi literasi digital dalam Kurikulum Merdeka adalah langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan global. Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, pendidikan dapat menjadi lebih relevan dan adaptif terhadap perubahan zaman. literasi digital sangat penting dikuasai dan membutuhkan kesiapan adaptasi teknologi bagi guru dan murid pada era kurikulum merdeka. Guru dituntut agar menjadi guru unggul memiliki literasi digital untuk menyiapkan diri dalam mengimplementasikan kedalam kurikulum merdeka mengingat perangkat pembelajaran yang disiapkan pemerintah semua tersedia dalam bentuk digital baik di aplikasi merdeka mengajar dan website Kemdikbud. Pada aplikasi tersebut berisi perangkat ajar sebagai kebutuhan pendidik serta peserta didik untuk mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar.
Refrensi
Bawden,  D.  (2008). Origins  and Concepts  of Digital Literacy.In Digital Literacies:  Concepts,  Policies  and Practices. Peter Lang Publishing.
Dewi, Zaqia Rahma.2023. Peran Literasi Digital dalam Implementasi Kurikulum Merdeka: Adaptasi dan Transformasi di Era Digital. Jurnal Ilmu Manajemen dan Pendidikan. Vol.4. No.1
Fauzi, Syahrial. 2024. Kurikulum Merdeka: Transformasi Pendidikan Indonesia Menuju Era Baru. Kurikulum Merdeka: Transformasi Pendidikan Indonesia Menuju Era Baru | Kecamatan Anjir Muara
Fuadiah, Nyiayu Fahriza. 2021. Integrasi Literasi Digital Dalam Pembelajaran Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Pgri
Nurrita, Teni. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah. 3(1).171–187
Rosidah, Umi. (2021). Efektivitas Implementasi Microsoft 365 Untuk Meningkatkan Kompetensi Literasi Digital Siswa. Jurnal Pendidikan Agama Islam. 1(1). 41–52
Ulfatin,  Nurul  dan  Teguh  Triwiyanto.  (2022). Landasan  Filosofis  Kebutuhan  Siswa  Dalam  Implementasi Merdeka Belajar. Malang: PT Rajagrafindo Persada
UNESCO. (2018). A Global Framework of Reference on Digital Literacy Skills for Indicator 4.4.2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H