"Kasihan sekali kamu. Cerita." Tanpa aba-aba lagi fiko melanjutkan introgasinya.
"Gak apa-apa kak. Cuman hari ini memang hari yang menyedihkan aja buat aku. Mungkin aku lagi sensitif aja hari ini kak."
"Pms?"
"Emmm kebetulan memang lagi iya kak. Tapi ada faktor lainnya juga sih. Hehe..."
Jawab kyo ceria yang dibikin-bikin.
"Kamu gk pernah kasih tantangan ke galvin?" Kyo pun terkejut mendengar pertanyaan fiko. Tapi dia mengerti. Karena mereka mempunyai bahasa yang sama,yang belum tentu orang lain tahu.
"Enggak kak. Buat apa. Itu bikin semua jadi ribet." Jawab kyo cepat.
"Saya dulu pernah suka sama seorang cewek. Dimata saya dia awalnya begitu misterius. Saya jadi sangat penasaran dan saya terus mendekatinya. Lama kelamaan setelah saya sudah semakin dekat. Saya merasa dia sudah tidak miterius lagi. Akhirnya saya pun bosen sama dia. Karena menurut saya seperti apa dia saya sudah tau."
Deg....kyo mencoba berpikir sejenak lalu dia tersenyum kecut
"Kakak jangan nyindir aku dong. Aku paham maksud kakak."jawab kyo tegas.
"Bodoh bgt galvin itu. Uda dapat cewek sebaik kamu tapi malah..." kalimat fiko menggantung diudara.
Mereka berdua bertatapan selama beberapa detik dan pecahlah tawa itu. Tawa lepas pertama yang kyo dapatkan hari itu. Seakan mereka mempunyai dunia mereka sendiri dan bahasa mereka sendiri.