Mohon tunggu...
Murnika
Murnika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

Do something today that your future self will thank you for

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Sektor Unggulan Menggunakan Metode Location Quotient dan Shift Share di Kabupaten Tapin Tahun 2021

5 November 2024   06:25 Diperbarui: 5 November 2024   19:42 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam analisis ekonomi regional, penting untuk memahami kontribusi dan keunggulan suatu sektor ekonomi di daerah tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor mana yang menjadi unggulan, berkembang, atau mengalami kemunduran, sehingga dapat menjadi dasar dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan pembangunan ekonomi daerah. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengukur keunggulan kompetitif dan spesialisasi sektor adalah dengan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SS). 

Kabupaten Tapin, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki beragam potensi ekonomi di sektor-sektor seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan seimbang, pemerintah daerah perlu mengidentifikasi sektor-sektor unggulan yang memiliki potensi terbesar untuk dikembangkan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk analisis ini adalah perhitungan Location Quotient (LQ) dan Shift Share (SS).

1. Sektor Pertanian

Diketahui bahwa pada sektor pertanian kategori potensi wilayah didominasi oleh "Unggul" dan "Tertinggal". Kecamatan dengan daya saing unggul untuk beberapa komoditas utama di antaranya adalah:

  • Binuang, menunjukkan potensi unggul di beberapa komoditas seperti padi ladang, kedelai, kacang tanah, cabai besar, jahe, dan kencur.
  • Bungur, unggul dalam komoditas utama termasuk jagung, ubi kayu, cabai besar, kencur, dan kunyit.
  • Tapin Utara memiliki keunggulan dalam komoditas seperti padi sawah, jagung, kacang hijau, ubi kayu, bawang merah, serta beberapa jenis buah-buahan seperti pepaya dan pisang.
  • Lokpaikat menunjukkan keunggulan dalam komoditas ubi kayu, kacang tanah, dan beberapa rempah seperti jahe dan kunyit.

Kecamatan dengan Potensi Unggul pada Banyak Komoditas yaitu :

  • Binuang dan Tapin Utara adalah kecamatan yang menunjukkan banyak "Unggul" pada komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun rempah-rempah.
  • Kecamatan Bungur dan Salam Babaris juga menampilkan keunggulan dalam beberapa komoditas penting seperti jagung, ubi kayu, dan rempah.
  • Komoditas yang Tertinggal, beberapa kecamatan seperti Piani dan Candi Laras Selatan umumnya menunjukkan hasil "Tertinggal" untuk hampir semua komoditas.

2. Sektor Perkebunan

Sumber: Olah Data, 2024
Sumber: Olah Data, 2024

Diketahui bahwa pada sektor perkebunan kategori potensi wilayah didominasi oleh "Unggul" dan "Tertinggal". "Unggul" menunjukkan kecamatan memiliki daya saing dan potensi tinggi dalam komoditas tersebut, sementara "Tertinggal" menunjukkan bahwa potensi kecamatan untuk komoditas itu kurang optimal.

  • Komoditi Kelapa Sawit, Kecamatan dengan potensi unggul untuk kelapa sawit antara lain adalah Bungur, Salam Babaris, Tapin Selatan, dan Tapin Utara.
  • Komoditi Kelapa, Kecamatan Salam Babaris dan Lokpaikat memiliki potensi unggul dalam pengembangan kelapa.
  • Komoditi Karet, Salam Babaris dan Tapin Selatan unggul dalam komoditas karet.
  • Komoditi Kopi, tidak ada kecamatan yang menunjukkan potensi unggul untuk komoditas kopi, yang berarti pengembangan komoditas ini kurang potensial di Kabupaten Tapin.
  • Komoditi Kakao, tidak ada kecamatan yang unggul dalam komoditas kakao, menunjukkan keterbatasan dalam hal budidaya kakao di wilayah ini.
  • Komoditi Tebu, tidak ada kecamatan yang menunjukkan keunggulan dalam produksi tebu, yang bisa berarti bahwa tebu bukanlah komoditas utama atau potensial di Kabupaten Tapin.
  • Komoditi Teh dan Tembakau, seluruh kecamatan menunjukkan kategori "Tertinggal" untuk komoditas teh dan tembakau.

3. Sektor Peternakan

Sumber: Olah Data, 2024
Sumber: Olah Data, 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun