Berdasarkan hasil survei mini yang dilakukan terdapat 47 mahasiswa psikologi dan 41 mahasiswa hukum semester 1, mengalami kesehatan mental yang sedang di universitas muhammadiyah surakarta. Oleh karena itu, urgensi artikel ini yaitu untuk membuat para pembaca diluaran sana, yang memiliki kesehatan mental dengan tingkat yang sama agar dapat mengatasi kesehatan mentalnya dengan meningkatkan Well-being. Â Karena manfaat dari meningkatkan kesehatan mental yang tinggi dapat membuat seseorang mudah dalam menjalankan persoalan-persoalan dalam dirinya. Berikut cara meningkatkan well-being.
Setelah kita mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesehatan mental mahasiswa kurang baik, maka selanjutnya kita perlu mencari tahu hal apa sajakah yang dapat meningkatkan well-being pada mahasiswa agar kesehatan mentalnya dapat terjaga dengan baik.
 Sebelumnya, apa sih yang dimaksud dengan Well-Being? Siska (2019) menjelaskan bahwasanya Well-Being adalah suatu keadaan psikologi individu yang sehat dan bahagia yang mana bisa dicapai ketika individu dapat memenuhi harapan maupun kebutuhannya dalam kehidupan. Well-Being terdiri dari 6 aspek, yaitu aspek penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, mempunyai tujuan hidup yang jelas, mampu mengetahui potensi diri, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri.Â
Dari hasil survey angket yang telah diberikan, terdapat beberapa usaha yang responden lakukan untuk tetap menjaga kesejahteraan mentalnya. Diantaranya adalah dengan menyelesaikan tugas satu persatu, istirahat yang cukup, ikut serta dalam kegiatan yang bermanfaat, bersantai bersama teman, olahraga, ibadah, healing, melakukan hal yang disukai, bercerita ketika ada masalah dan masih banyak lagi. Adapun berdasarkan beberapa sumber lainnya, cara meningkatkan Well-Being bisa dilakukan dengan beberapa hal berikut:Â
Istirahat yang cukup
Setiap manusia pastinya perlu untuk memulihkan kembali energi dalam tubuh yang mana didapatkan dengan istirahat yang cukup. Selain berdampak pada kebugaran fisik, istirahat yang cukup juga bisa memberikan dampak baik terhadap kinerja hormonal loh! Yang mana bisa menstabilkan emosi maupun suasana hati dalam tubuh. Seringkali individu yang kurang istirahat akan menjadi individu yang temperamen dan mudah tersulut emosi. Hal itu dikarenakan saat kita kurang istirahat, kinerja hormon dalam amigdala akan mengalami peningkatan hingga 60%. Tingginya peningkatan kinerja tersebut akan berdampak pada kemampuan otak dalam mengendalikan emosi. Oleh karena itu, dengan istirahat yang cukup dapat meningkatkan kesejahteraan pada diri karena bisa membuat emosi menjadi lebih stabil.
Berlatih mindfulness
Mindfulness adalah salah satu teknik berpikir yang mana memfokuskan pikiran hanya pada masa sekarang (masa yang sedang dihadapi). Dengan berpikir secara mindfulness akan dapat menyadarkan kita bahwa apapun yang terjadi di masa lampau tidak dapat diulang dan apapun kejadian yang akan terjadi nantinya ga dapat kita prediksi begitu saja. Salah satu penyebab individu mengalami kecemasan, depresi maupun penyakit suasana hati lainnya adalah karena terus-terusan terjebak pada kenangan buruk di masa lampau, atau pun mengkhawatirkan masa yang akan datang. Berpikir mindfulness menjadi salah satu upaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental, karena dengan melakukan mindfulness kita akan berfokus pada masa kini sehingga bisa hadir secara penuh dalam menghadapi segala hal yang terjadi di masa sekarang.
Memakan makanan yang seimbang
Memakan makanan yang seimbang juga menjadi salah satu kiat menaikkan Well-being loh! Kenapa bisa gitu? Berbagai hasil penelitian menyatakan bahwa jumlah gizi yang dikonsumsi oleh individu, kekurangan atau kelebihan zat gizi, jenis makanan, kualitas dan jenis pola makan dapat memberikan dampak terhadap kesehatan mental dan kualitas tidur individu. Lebih lanjutnya, penelitian meta-analisis yang dilakukan oleh Firth et al. menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara peningkatan kualitas diet dengan gejala depresi dan kecemasan. Selain itu, kandungan dalam makanan ternyata juga dapat mempengaruhi mood kita loh! Carol Ottley menjelaskan, bahwasanya zat yang terkandung di dalam makanan dapat menimbulkan respon kimiawi dalam tubuh yang berpengaruh terhadap perubahan pada mood.
Bersosialisasi dan mencari support system