Tawaran pertemuanmu sungguh menggiurkan
Namun, apakah engkau lupa jika setan jauh lebih cerdas dari kita?
Ia bisa melalaikan kapan saja, dengan berbagai cara yang tak kita duga
Nona, kau inget kisah Habibie & Ainun yang amat kau gemari itu?
Apakah Habibie bersama Ainun ketika Ainun masih menjadi gula jawa?
Tidak....
Dua sejoli itu kembali dipertemukan ketika mereka sama hebatnya
Begitu pula kita
Kau harus menjadi perempuan hebat, Nona
Bukan seperti Wonder Woman atau Super Girl yang kumaksud
Namun, hebatlah mengendalikan dirimu sendiri
Hebatlah mengamalkan ilmu yang kau miliki
Hebatlah meneduhkan lingkungan yang kau tinggali
Hingga kelak kau layak untukku sandingi
Meski cinta tak butuh karena karena
Aku tak ingin kita bersama hanya berlandaskan syahwat semata
Karena kau bukanlah perempuan rendahan, maka aku juga harus memantaskan
Bukan bermaksud mengecewakan
Ku yakin kau pun paham ... bahwa ini ujian
Jika kita menang, naiklah derajat kita
Jika hawa nafsu yang menang, jadilah kita makhluk serendah-rendahnya
Bersabarlah lebih lama lagi, tiada batasan untuk bersabar bukan?
Suatu hari nanti jika memang ditakdirkan
Kita bisa bertemu setiap waktu
Saat fajar tiba,
Ketika terbit mentari
Pada tengah hari
Datang senja
Hingga pada saat bulan dan bintang menghiasi malam, kita bisa terus bersama
Bukan sekarang, Nona
Sekarang, jarak adalah yang terbaik
Tanpanya, kita hanya bagai matahari dan bumi,
Jika dekat, maka hancurlah seluruh jagat
Kau tak ingin seperti itu, kan?
Percayalah, Nona
Meski kilometer jarak kita akan semakin jauh nantinya,
Sejatinya aku dekat ...Â
Bukankah di hatimu aku terus melekat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H