Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Jalan Terbaik dari Mencintai dengan Cara yang Salah

15 Januari 2024   09:59 Diperbarui: 4 Februari 2024   00:45 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi patah hati. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com) 

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah selama ini cinta yang kita miliki sudah sesuci yang Tuhan harapkan? Apakah kita sudah benar dalam menyikapi rasa hati untuk dijalankan sesuai dengan tuntunan-Nya? Apakah ketika kita memutuskan menyikapinya dengan cara kita sendiri, kita akan tetap bahagia menjalaninya?

Sayangnya terkadang tidak. Kita mengutamakan egoisme sehingga tidak lagi memerdulikan aturan suci Tuhan, melainkan mengedepankan nafsu cinta. Keindahan yang hanya sesaat saja. Banyak dari kita yang berusaha mendapatkan cinta yang kita kehendaki dengan cara-cara yang kurang sesuai dengan aturan Tuhan.

Bila ditanyakan, sadarkah kamu tentang aturan Tuhan yang hendaknya kita taati? Jawabannya iya, kita sadar. Kita sadar ada batas-batas yang harus dijaga, untuk kebaikan kita sendiri. 

Allah Maha Tahu segala-galanya tentang apa yang baik dan buruk untuk kita hambanya. Allah Ingin menjadikan kita makhluk yang secara dzat memang lebih sempurna dari makhluk lain yang diciptakan di dunia ini. 

Menjadi makhluk yang berakhlak, bermartabat, beretika, serta mampu menjunjung tinggi penciptaannya sebagai makhluk yang diberi akal sempurna.

Akal itulah yang menjadi titik pengendali untuk kehidupan manusia itu sendiri. Melalui akal, manusia diberi kebebasan memilih apapun yang ia kehendaki. 

sumber gambar: Freepik.com
sumber gambar: Freepik.com

Akal telah didesain Allah untuk menuntun manusia memutuskan pilihannya disetiap tahap kehidupan. Kemudian dihubungkan dengan aturan Allah, sehingga diharapkan pilihan yang diambil adalah yang baik, yang sesuai dengan jalan yang Allah tuntunkan. 

Jadi, bila manusia tidak mengikutinya, maka harus siap menerima konsekuensi dari perbuatan melanggar yang ia lakukan sendiri. Itu sudah menjadi garis otomatis yang tidak bisa diubah kecuali jika Allah menghendaki.

Tapi terkadang sulit untuk mengendalikan diri. Kita mengabaikan pilihan akal sehat.  Berjalan di atas pilihan yang tidak sesuai dengan kesucian cinta. 

Maka bersiaplah untuk kecewa saat itu juga. Sebab cepat atau lambat peringatan semacam itu akan hadir dengan sendirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun