“Tapi, Mak. Ini kan sudah malam. Dicari besok saja ya."
“Tidak! Aku ingin memastikannya sekarang juga. Kalau benar tidak ada, jangan tanya aku akan berbuat apa.”
"Tidak, Mak. Aku tidak mau meminjami. Besok saja mencarinya. Serem Mak nyari malam-malam." Si anak mencoba memberikan tanggapannya. Berharap Ibunya akan mendengarkan dan merubah keputusannya yang dianggap mengkhawatirkan itu.
"Tidak! $%$%$%$%$%$%."
Terdengar suara Bu Aini yang samar-samar. Ternyata beliau sudah berjalan menuju belakang rumah. Padahal Si anak masih belum mengambilkan HP yang dibutuhkan Bu Aini untuk membantu mencari Ayam Jagonya itu. Si anakpun tidak menyangka bahwa Ibunya akan tetap menjalankan keinginannya dan menjadi sepemberani itu keluar rumah sendirian malam hari tanpa penerangan.
"Tidak ada!!!!!!! Ayamku tidak ada ditempatnya!" Suara Bu Aini terdengar berteriak.
“Jangan dipinjami, Nduk”, Pak Nur yang dari tadi masih diam saja tidak bergeming dari tempat sholat akhirnya memberikan responnya. “Pulang-pulang sholat bukannya ngaji, malah nyari yang tidak-tidak!" Ucap Pak Nur kepada anaknya dengan santai dan hati-hati.
"Mencari yang tidak-tidak katamu? Ayamku kau apakan sampai tidak pulang? Pokoknya awas saja kalau malam ini tidak ketemu." Respon Bu Aini dengan cepat yang tidak disangka ternyata sudah masuk ke dalam rumah kembali.
“Kamu sudah mencarinya di bawah rak lama?” Tanya Pak Nur.
“Sudah! tapi tidak ada.” Jawab Bu Aini ketus.
“Berarti mungkin di dekat kandang bebek.”