“Iya Maaf. Aku memang tahu alamat rumahmu.” Lanjut Rakun.
“Ya, jelaskan kenapa bisa?” Tanya Tupai semakin curiga dan panasaran.
“Aku dulu pernah tinggal dirumah majikanmu.”
“Apa? Lalu maksudmu kau ingin pulang bersamaku? Dan ngomong-ngomong bagaimana kau tahu aku tinggal ditempat majikanmu dulu?”
“Aku kenal kalung yang kau pakai itu. Dulu aku juga pernah memakainya” Rakun berbicara dengan mengarahkan pandangannya ke kalung yang menempel di leher Tupai.
Tupai melongo dan melanjutkan,“Kalau begitu kau jangan ikut denganku. Kembalilah. Sampai disni saja kau mengantarku.”
“Loh, memangnya kenapa? Mungkinkah ada hal yang kau sembunyikan dariku?” tanya Rakun meminta klarifikasi.
“Sebentar, mungkinkah kau tahu sesuatu tentang majikanku.”Tupai langsung menimpali.
Rakun dan Tupai mulai menguak sebuah rahasia yang tersimpan dibenak masing-masing sejak pertemuan mereka.
“Ya, aku dulu sengaja pergi dari rumah itu setelah tahu aku akan mati.” Jujur Rakun.
“Apa?” Tupai terlihat shok.