Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Arthdal Chronicles" Kesan Arkais yang Terpatahkan

19 Desember 2020   11:16 Diperbarui: 19 Desember 2020   19:10 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeran 'Mubaek' tentara Daekan (Park Hae-joon)/soompi.com 


Siapa nih yang udah nonton “Arthdal Chronicles”?

Gimana kesannya?

Atau malah belum nonton sama sekali gara-gara lihat banner dramanya udah ilfil duluan? Terpampang jelas dari kostumnya kalau DraKor ini akan mengisahkan kehidupan di zaman kuno yang berbau kesukuan. Kalau kita sebelumnya sudah terbawa wow sama canggihnya kehidupan abad 21 di judul drama yang berbeda, seperti Crush Landing on You, Vagabond, Hotel Del Luna, dan deretan DraKor edisi 2019 lainnya, mungkin langsung mikir-mikir ribuan kali ya kalau mau menuju ke latar arkais (kuno) seperti Arthdal Chronicles ini.

Tapi jangan negatif thinking dulu. Jangan sepertiku yang berulang kali menunda nonton, sedangkan endingnya malah ketagihan dan masih susah move-on. Sebagai pemirsa setia DraKorindo, sampai saat ini belum ada sih Drakor yang bikin kecewa. Di episode awal mungkin seringkali menemui jalan cerita yang flat alias kurang seru, tapi kalau mau meneruskan jalan cerita yang ada, dijamin langsung jatuh cinta deh.

Yuk kita intip dulu sinopsis “Arthdal Chronicles”

Arthdal Chronicles merupakan drama historical fantasy tvN yang tayang pada 1 Juni – 22 September 2019. Terdiri dari 18 episode, drama ini bercerita tentang perebutan kekuasaan di tanah Arthdal. Latarnya di zaman dahulu kala sebelum terbentuknya negara maupun kerajaan. Yang ada hanyalah kelompok masyarakat bersuku-suku yang memiliki bahasa, latar belakang, dan kepercayaan yang berbeda-beda.

Di tanah Arthdal saat itu diduduki oleh dua ras yang berbeda, yaitu Saram dan Neanthal. Saram adalah ras manusia biasa, sedangkan Neanthal adalah ras harimau yang memiliki ciri khusus berupa bibir dan darah berwarna biru, serta memiliki pergerakan cepat dan fisik kuat dibandingkan Saram. Namun kelebihan yang dimiliki Neanthal tetap tidak bisa dibandingkan dengan langkah cerdas dan ambisius ras manusia. Diantara keduanya, akhirnya Saramlah yang bisa menduduki tanah Arthdal secara menyeluruh, dengan tidak membiarkan ras Neanthal tersisa dan melanjutkan keturunannya.

Dari sinilah jalan cerita dimulai. Jang Dong Gun dan Song Jong-ki yang merupakan tokoh utama drama ini malah merupakan keturunan dari Saram dan Neanthal, yang disebut Igutu. Padahal, Serikat Arthdal telah menyepakati bahwa seluruh anak keturunan Neanthal harus diburu dan dibunuh.

(Tagon-Eunseom-Tanya-Taealha)/hancinema.net 
(Tagon-Eunseom-Tanya-Taealha)/hancinema.net 

Igutu sendiri memiliki ciri khusus berupa bibir dan darah berwarna ungu, dan memiliki kekuatan fisik yang lebih kuat dari saram. Jang Dong Gun (berperan sebagai: Ta-gon) pada akhirnya dinobatkan sebagai pemimpin tertinggi Serikat Arthdal menggantikan ayahnya. 

Atas ambisi kuatnya untuk menjadi pemenang dan pemimpin tertinggi di tanah Arthdal, dia tidak akan segan menghabisi siapapun yang menghalangi jalannya, termasuk harus membunuh ayahnya sendiri. Ia juga berniat menjadikan Serikat Arthdal menjadi kerajaan. Dan demi mewujudkan ambisinya itu, ia akan melakukan perluasan wilayah dengan tidak segan memerangi suku-suku manapun yang ditemuinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun