Ya, saya ingin mengatakan bahwa saya mengagumi semua kompasiners disini. Selain tulisannya berlembar-lembar, Ide dan kekayaan bahasanya sudah sangat luar biasa banyak.
Hingga saya mengatakan mengapa kemampuan menulis itu penting, tanpa mengadopsi teori apapun, alasan sederhananya adalah karena dizaman ini komunikasi tulisan itu lebih banyak digunakan daripada bahasa lisan dan isyarat.Â
Hampir disemua bidang kehidupan di zaman ini. Di dunia bisnis, pendidikan, social kemasyarakatan, hampir semuanya tidak akan melewatkan kemampuan menulis.
Kita mengenal komunikasi surat menyurat yang dianggap lebih formal daripada komunikasi lisan. Kita juga mengenal hasil penelitian yang dilaporankan dengan bahasa tulisan.Â
Kita pengenal penulisan artikel non ilmiah dan ilmiah, opini di surat kabar, makalah, berita suatu peristiwa, laporan pelaksanaan kegiatan, buku, dan masih banyak lainnya.Â
Bukankah semua itu ditulis oleh para penulis hebat? yang tentu saja proses yang mereka jalani untuk menghasilkan karya tulis itu tidak mudah dan tidak singkat. Atau apabila mereka sudah tidak mengalami kesulitan apapun ketika proses menulis, itu berarti mereka telah melewati masa sulit itu.
- Percayalah, kemampuan menulis itu tidak instan dimiliki.
Sampai keberanian saya muncul untuk menulis di kompasiana ini, semua berawal dari nekat. Sebetulnya saya masih malu dan canggung dengan tulisan saya sendiri karena saya menyadari hasil tulisan saya masih payah dan masih belum sebagus senior-senior kompasiana yang sudah menerbitkan ribuan artikel. Mencoba membandingkannya sendiri saja, antara tulisan saya dengan tulisan mereka. Wow, Jauh sekali.Â
Sebagai junior dan pembaca, saya amat mengakui kalau saya masih harus melanjutkan upaya keras untuk bisa menulis sebagus mereka. Kalau kata mereka sih, simple saja caranya, yaitu dengan tetap menulis, lanjut terus menulis, dan percaya diri menulis.Â
Tentu saja harus diimbangi dengan rajin membaca juga. Menulis tanpa membaca, bagaikan mencuci piring tanpa cairan pencuci piring. Bisa bersih namun tidak maksimal.
Entah berapa lama juga perjalanan para idola saya dikompasiana, untuk bisa menulis semengagumkan itu. Kira-kira dimulai sejak kapan mereka melatih dirinya menulis. Saya hanya yakin sekali, itu tidak bisa dilalui hanya dengan  satu/dua/tiga tahun saja latihannya.Â
Oh iya, saya ingat pernah membaca sebuah kutipan tentang menulis, namun saya lupa siapa yang mengatakannya. Bahwa menulis itu bukan tentang kepandaian seseorang untuk belajar menulis, namun menulis adalah tentang kebiasaan. Membiasakan diri menulis, sampai waktulah yang akan menjawab kualitas karyanya dari usaha keras dan periode panjang yang telah dilaluinya.