Klasifikasi Pengetahuan
Terdiri atas macam kehadiran (pengetahuan yang dilihat secara langsung dirasakan), diusahakan (pengetahuan yang tidak bisa dilihat secara langsung), inderawi (diperoleh dari serapan panca indera), rasional (diperoleh melalui penalaran), intuitif (yang diperoleh melalui intuisi), wahyu, dominatif (digunakan untuk berkuasa), deskriptif (digunakan untuk mendiskripsikan fenomena), dan emansipatoris (digunakan untuk memperjuangkan hak yang tertindas).
Kadar Pengetahuan
Pengetahuan hakikatnya terletak pada keputusan, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Manusia berpengetahuan tidak lain dalam rangka mengejar kebenaran. Spektrum kebenaran terdapat banyak macam, bukan hanya monoton melainkan beragam dan saling menyempurnakan.
Bab VII Mengenal Aksiologi
Apa Aksiologi itu?
Aksiologi secara bahasa berarti rasionalitas nilai. Jadi, aksiologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang nilai. Menurut Meinong, sumber nilai adalah perasaan, perkiraan, atau adanya kemungkinan kesenangan terhadap suatu objek. Suatu objek memiliki nilai karena ia menarik.
Ciri Nilai
Pada hakikatnya, nilai adalah sebuah kualitas. Menurut Frondisi, ciri-ciri nilai yaitu :
- Parasit
- Hierakhis, ketika kita menilai sesuatu, sebenarnya kita sedang melakukan hierarkhi atas nilai tertentu.
- Non-substansi, yaitu tidak mempengaruhi materi sebuah benda.
Objektivitas dan Subjektivitas Nilai
- Objektivisme Aksiologis
- Menurut aliran ini, nilai merupakan unsur atau berada dalam objek dan dianggap berasal dari suatu objek melalui ketertarikan. Melalui emosi dan penalaran kita dapat melihat nilai secara langsung, sebagaimana persepsi inderawi.
- Subjektivisme Aksiologis
- Aliran ini menganggap bahwa nilai masuk kepada suatu pernyataan yang terkait dengan sikap dan mental. Nilai adalah suatu pengalaman, bukan berwujud sesuatu atau objek.
- Relasionalisme Aksiologis
- Menurut aliran ini, nilai adalah relasi atau hubungan yang saling terkait dengan yang saling berinteraksi. Nilai muncul dari arena yang telah dilakukan dengan kualitas peristiwa didalamnya.
- Niminalisme atau Skeptisisme
- Aliran ini berpendapat bahwa emosilah yang menentukan suatu nilai. Jadi, orang yang berselera rendah dalam menyikapi suatu karya seni tidak sedikitpun mengurangi keindahannya.
Etika dan Estetika