Mohon tunggu...
Ninin_Suryani
Ninin_Suryani Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis

Menikmati merangkai kata. Berbagi cerita dan pengalaman. Semoga apa yang dituliskan dapat bermanfaat bagi orang lain. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hormon Kebahagiaan dari Permainan Kelereng/Gundu

20 Juni 2024   08:33 Diperbarui: 20 Juni 2024   09:21 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hormon Kebahagiaan pada Permainan Gundu/Kelereng

Permainan Gundu/Kelereng adalah salah satu permainan tradisional yang sangat populer di kalangan anak-anak Indonesia. Permainan ini melibatkan keterampilan, strategi, dan interaksi sosial yang dapat merangsang pelepasan berbagai hormon kebahagiaan. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana permainan Gundu/Kelereng merangsang pelepasan dopamin, serotonin, oksitosin, dan endorfin:

1. Dopamin

Peran: Dopamin terkait dengan sistem reward dan motivasi dalam otak, memberikan perasaan puas saat mencapai sesuatu.

Cara Kerja dalam Permainan Gundu/Kelereng:

  • Pencapaian dan Keberhasilan. Ketika seorang pemain berhasil mengenai kelereng lawan atau memenangkan kelereng, otak merilis dopamin sebagai respons terhadap pencapaian tersebut. Ini memberikan perasaan puas dan motivasi untuk terus bermain.

  • Strategi dan Rencana. Merencanakan dan berhasil menjalankan strategi untuk menempatkan kelereng di posisi yang menguntungkan atau mengenai kelereng lawan juga memicu pelepasan dopamin.

2. Serotonin

Peran: Serotonin membantu mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan. Kadar serotonin yang baik berkontribusi pada perasaan bahagia dan rileks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun