Wajah mungil dengan jiwa penuh kepolosan
Selalu berharap penuh pada orangtua atau mereka yang lebih besar
Semua hal selalu mesti dibantu dalam takaran yang seharusnya
Meminta dan menangis dalam bahasamu yang khas
Engkau adalah kebanggaan keluarga waktu adamu
Hadirmu selalu dinanti dengan hati yang merona
Ketika belum adamu dunia terasa losing kasih berdua
Ketika engkau ada rumahmu menjadi penuh dan berwarna
Engkau menjadi makota dalam keluarga
Engkau menjadi harapan masa depan keluarga
Engkau dididik dan dicintai dengan total oleh keluarga
Engkau akan ke mana saja saat hatimu pergi
Tapi tidak semua keluarga mempunyaimu
Banyak yang terus berharap dengan doa yang berkanjang
Bila belum ada juga tanda yang menandai hadirmu
Mereka tetap berpasrah dan berserah kepadanyaÂ
Engkau lahir dengan tangisan yang merdu
Engkau dikasihi dengan air mata cinta sejati
Jujur nasibmu tidak selalu baik ditangan mereka
Masih banyak yang mengabaikanmu
Masih ada hati yang membuangmu tanpa kasih
Masih ada yang mengorbankanmu demi kehormatanÂ
Mungkinkah murah dirimu di mata yang merindukanmu
Tidak dan tetap bukan itu tujuan hadirmu
Masa indahmu terkadang tak pernah menenunmu
Situasi dan nasib keluarga memaksamu menjadi dewasa
Engkau akhirnya mengakhiri masa kecil dan masa depan
Engkau harus menukar hidup dalam kapasitas sebagai anak
Anak yang seharusnya bermain mesti bekerja kerasÂ
Duniamu seakan bukan duniamu lagi dalam arus zaman ini
Mungkinkah masa kecilmu masih ramah seperti ramahnya rahim bunda
Bila saat ini masih ada tangan yang mengorbankamu
Mintalah pada ibu dan bapa agar tidak  melahirkanmu lagi
Bila hingga detik ini masih ada yang mengharapkan hadirmu lagi
Biarlah mereka tetap menjadi rahim yang ramah dan suci bagimu
Maafkanlah mereka yang tidak mampu menjagamu sebagai anak
Doakanlah mereka yang terus melukaimu dengan sikap dan kata-kata
Bangunlah masa depanmu dengan hati mungilmu nan kuat
Jangan menangis lagi karena masa depan harus engkau tapaki sendiri
Berserahlah kepada dia yang kasih dan cinta nya tak pernah kering
Nasib hidupmu tidak pernah sama dan ramah dengan dunia yang membesarkanmu
Lindungilah dirimu, harapanmu dan dunia demi masa depan yang lebih baik dan pasti..Â
Selamat hari Anak....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H