Pada pukul dua belas siangÂ
Aku merasa berbeda dengan hatiku
Antara rasa tenang dan galau
Tersentak aku mendengar deru lonceng
Mengiang menyapa keras
Pada malam kemarinÂ
Pesan kecil menyapakuÂ
Meminta doa untuk ayah
Aku berujar biar cepat sehatÂ
Aku terusik oleh rasa ngiang loncengÂ
Waktu biasa untuk bersujud
Apakah ada sesuatu yang lain
Pesan kecil kembali mengejarku
Ayahku sudah sehat
BukanÂ
Ia tidak ada bersama kitaÂ
Ia telah pergi selamanya
Bunyi lonceng pun menghilang
Ayah mengapa secepat ini
Apakah kita telah selesaiÂ
Semua telah tiada
Aku tahu aku tidak rela melepaskanmu
Aku cuma meminta biar kita sambung lagi
Kisah bersama dengan semuamuÂ
Dalam doaku
Aku relakan kepergianmu selamanya
Biarlah Tuhan membasuh dirimu
Menghapus salah dan dosa kita
Biarlah Ia juga menopang hati yang luka
Biarlah kami teguh berdiriÂ
Dengan kepingan hati yang patah
Ayah..
Terima kasihÂ
Maafkanlah kami
Berbahagialah engkau dengan Sang Asal
Ke sana kelak kami juga kembali
Ada bersamamu lagi.....
RIP Bapak .Daniel Mata
14092019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H