ORIENTASI
Sejarah Kerajaan Majapahit Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.
Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.
KOMPLIKASI
Di sebuah malam yang sunyi di desa Majapahit, Raden Wijaya berkumpul dengan para sahabatnya, Sora, Nambi, dan Ranggalawe, membicarakan rencana mereka untuk melawan Jayakatwang.
Sora: "Tuan, kita telah berhasil menarik banyak penduduk untuk bergabung. Tetapi apakah kekuatan kita cukup untuk menghadapi Jayakatwang?"
Raden Wijaya: (tersenyum penuh keyakinan) "Aku sudah punya rencana. Kita akan memanfaatkan tentara Mongol yang akan datang."
Nambi: "Tentara Mongol? Apakah mereka bisa dipercaya?"
Raden Wijaya: "Tidak, Nambi. Tapi mereka datang untuk menghukum Jawa, dan kita bisa gunakan mereka untuk menghancurkan Jayakatwang. Setelah itu, kita akan mengusir mereka dari tanah Jawa."
Ranggalawe: (terkejut) "Mengusir Mongol setelah mereka membantu kita? Tuan, itu sangat berisiko."
Raden Wijaya: "Risiko yang harus kita ambil. Hanya dengan begitu kita bisa membebaskan tanah ini dari musuh."
Beberapa hari kemudian, tentara Mongol tiba di Jawa di bawah pimpinan Shih-pl, Ike Mese, dan Kau Hsing. Raden Wijaya bertemu mereka di tepi perbatasan.
Shih-pl: "Kau adalah Raden Wijaya? Kami dengar kau hendak bekerja sama untuk melawan Jayakatwang."
Raden Wijaya: (berbohong dengan penuh percaya diri) "Ya, Jayakatwang telah merebut tanah ini darl keluarga Kertanegara. Aku ingin mengembalikan kehormatan tanah ini dan akan berjuang di sisi kalian."
Ike Mese: "Jika begitu, kita akan bergabung. Pastikan kau memenuhi janji untuk menyerahkan wilayah ini."
Raden Wijaya: (tersenyum samar) "Tentu saja. Kita akan pastikan Jayakatwang membayar atas pengkhianatannya,"
KLIMAKS
Di dalam pertempuran, Raden Wijaya dan tentara Mongol berhasil mengalahkan Jayakatwang. Namun setelah kemenangan itu, Raden Wijaya diam-diam merencanakan serangan balik untuk mengusir tentara Mongol dari tanah Jawa.
Kau Hsing: (menghela napas lega) "Jayakatwang sudah dikalahkan. Sekarang kami akan mengambil alih kekuasaan di sini."
Raden Wijaya: (dengan suara tenang namun tegas) "Sayangnya, tidak. Tanah ini adalah milik kami. Kalian telah selesai dengan tugas kalian di sini."
Ike Mese: (berteriak marah) "Pengkhianat! Kau berani melawan kami?"
Raden Wijaya: "Tanah ini bukan untuk dijajah. Kami berterima kasih atas bantuan kalian, tapi sekarang pergilah, sebelum kami menghabisi kalian satu per satu."
Terjadilah pertempuran singkat dan mendadak antara Raden Wijaya dan pasukannya melawan tentara Mongol. Tak lama kemudian, tentara Mongol terpaksa mundur dan meninggalkan Jawa.
KODA
Setelah pertempuran berakhir, Raden Wijaya berdiri di atas tanah Majapahit, memandang desa yang kini mulai ramai.
Ranggalawe: (dengan penuh rasa bangga) "Kita berhasil, Tuan. Majapahit telah berdiri, dan tidak ada lagi musuh di tanah ini."
Raden Wijaya: (dengan suara penuh keyakinan) "Ya, ini bukan sekadar kemenangan kita. Ini adalah awal dari kejayaan. Majapahit akan menjadi kerajaan besar di seluruh Nusantara."
Pada tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dan dinobatkan sebagai raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana, memulai era baru kejayaan di Nusantara.
Analisis Struktur :
1. Orientasi - Memberikan gambaran awal tentang Kerajaan Majapahit sebagai penerus Kerajaan Singasari dan tokoh utamanya, Raden Wijaya.
2. Urutan Peristiwa - Menceritakan kronologi kejadian mulai dari runtuhnya Singasari, pelarian Raden Wijaya, bantuan dari Arya Wiraja, hingga pendirian desa Majapahit.
3. Konflik Ketika Raden Wijaya menyusun rencana untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang dan menggunakan tentara Mongol untuk tujuan itu.
4. Klimaks - Saat Raden Wijaya bersama tentara Mongol berhasil mengalahkan Jayakatwang, lalu berbalik melawan tentara Mongol.
5. Resolusi - Pada akhirnya, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dan menjadi raja pertama, menandai berdirinya kerajaan besar di Nusantara.
Analisis unsur kebahasaan :
1. Bahasa Deskriptif - Menggambarkan kejadian dan tempat dengan detail, seperti "hutan Tarik di Trowulan."
2. Konjungsi Temporal - Penggunaan kata-kata seperti "setelah," "kemudian," dan "pada tanggal" untuk menunjukkan urutan kejadian.
3. Tokoh Sejarah dan Tempat Nyata Menggunakan tokoh-tokoh dan tempat seperti Raden Wijaya, Jayakatwang, tentara Mongol, Singasari, dan Trowulan, yang menunjukkan unsur sejarah.
4. Bahasa Formal - Teks ini menggunakan bahasa formal untuk mengisahkan sejarah secara faktual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H