Beberapa hari kemudian, tentara Mongol tiba di Jawa di bawah pimpinan Shih-pl, Ike Mese, dan Kau Hsing. Raden Wijaya bertemu mereka di tepi perbatasan.
Shih-pl: "Kau adalah Raden Wijaya? Kami dengar kau hendak bekerja sama untuk melawan Jayakatwang."
Raden Wijaya: (berbohong dengan penuh percaya diri) "Ya, Jayakatwang telah merebut tanah ini darl keluarga Kertanegara. Aku ingin mengembalikan kehormatan tanah ini dan akan berjuang di sisi kalian."
Ike Mese: "Jika begitu, kita akan bergabung. Pastikan kau memenuhi janji untuk menyerahkan wilayah ini."
Raden Wijaya: (tersenyum samar) "Tentu saja. Kita akan pastikan Jayakatwang membayar atas pengkhianatannya,"
KLIMAKS
Di dalam pertempuran, Raden Wijaya dan tentara Mongol berhasil mengalahkan Jayakatwang. Namun setelah kemenangan itu, Raden Wijaya diam-diam merencanakan serangan balik untuk mengusir tentara Mongol dari tanah Jawa.
Kau Hsing: (menghela napas lega) "Jayakatwang sudah dikalahkan. Sekarang kami akan mengambil alih kekuasaan di sini."
Raden Wijaya: (dengan suara tenang namun tegas) "Sayangnya, tidak. Tanah ini adalah milik kami. Kalian telah selesai dengan tugas kalian di sini."
Ike Mese: (berteriak marah) "Pengkhianat! Kau berani melawan kami?"
Raden Wijaya: "Tanah ini bukan untuk dijajah. Kami berterima kasih atas bantuan kalian, tapi sekarang pergilah, sebelum kami menghabisi kalian satu per satu."