Mohon tunggu...
Nidya Utami
Nidya Utami Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis bagiku kayak berenang, kita menyelam dalam nyari sesuatu dan keluar air untuk napas lalu nyelam lagi. Jadi daripada bakat mari kita sebut nulis itu keterampilan yang mungkin sekali untuk dilatih tiap hari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepertinya Pelangi Sudah Lenyap

6 Juli 2023   23:23 Diperbarui: 6 Juli 2023   23:35 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelangi bagaikan luncuran gaib

Dilahirkan oleh air mata langit

Kukira aku bisa memanjatnya meski kian merosot

Aku ingin mematahkannya dan menyimpan serpihnya

Biarlah teguran entah siapa

Tapi pelangi malah merasukiku

Membuatku yakin yang tidak mungkin

Mengajakku berkelana ke lorong tak berujung

Mengajariku percaya kalau tersesat itu nikmat

Menjadikan rohku memerhatikan badanku dari jauh

Memutuskan kalau nasibku adalah lelucon

Menyuruhku lari tanpa alasan

Katanya bisa mengobati jeda yang merisaukan

Suatu hari aku patah hati 

Jangankan muncul lagi, mengintip saja tak mau

Itulah pelangiku

Diringkus awan

Dibekuk angin

Dibimbing bintang pagi

Sepertinya pelangi sudah lenyap

Dan periuk emas yang ia janjikan ikut hilang bersamanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun