Mohon tunggu...
Nidiyah Aini
Nidiyah Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA I PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS I NIM 43223010002

Mata kuliah: Pendidikan Anti Korupsi Dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito S.E.,AK.,M.SI., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pujangga Agung Raden Ngabei Ranggawarsita (Ratu Adil versi Ranggawarsita)

28 Oktober 2024   17:31 Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:31 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan sangat penting. Dengan melibatkan rakyat dalam setiap tahap, dari perencanaan hingga implementasi, keputusan yang diambil akan lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

4. Penegakan Hukum

Penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif adalah fondasi dari keadilan. Sistem hukum yang berfungsi dengan baik memberikan rasa aman dan keadilan bagi seluruh masyarakat, sehingga nilai-nilai Ratu Adil dapat terwujud.

4. Apa yang mendorong Raden Ngabei Ranggawarsita untuk mengembangkan konsep Ratu Adil dalam karyanya, dan bagaimana konteks sosial-politik pada masanya mempengaruhi pemikirannya?

Raden Ngabei Ranggawarsita mengembangkan konsep Ratu Adil dalam karyanya sebagai respons terhadap kondisi sosial dan politik yang kompleks pada zamannya. Beberapa faktor yang mendorong pengembangan konsep ini adalah:

1. Krisis Sosial dan Ketidakadilan

Pada abad ke-19, masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta, mengalami berbagai masalah sosial, termasuk ketidakadilan, penindasan, dan krisis moral. Penjajahan Belanda telah menciptakan situasi di mana banyak rakyat merasa terpinggirkan dan tidak mendapatkan perlindungan dari pemimpin mereka. Ranggawarsita merasa perlu untuk menciptakan sosok pemimpin yang ideal—Ratu Adil—yang dapat membawa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.

2. Pengalaman Pribadi di Lingkungan Keraton

Sebagai abdi dalem di keraton, Ranggawarsita menyaksikan secara langsung dinamika kekuasaan dan bagaimana keputusan politik mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pengalamannya ini memberinya wawasan mendalam tentang kebutuhan rakyat dan harapan mereka akan pemimpin yang adil. Keterlibatannya dalam pemerintahan juga mempengaruhi pemikirannya mengenai kepemimpinan yang bertanggung jawab.

3. Nilai-nilai Budaya dan Spiritualitas

Ranggawarsita tumbuh dalam tradisi budaya Jawa yang kaya, di mana nilai-nilai keadilan, kebijaksanaan, dan moralitas sangat dihargai. Konsep Ratu Adil bukan hanya tentang kepemimpinan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai spiritual yang mengajarkan pentingnya berbuat baik bagi masyarakat. Dengan mengaitkan ide kepemimpinan dengan nilai-nilai ini, Ranggawarsita mengajak masyarakat untuk mengharapkan pemimpin yang dapat memberikan teladan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun