Mohon tunggu...
Nidiyah Aini
Nidiyah Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA I PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS I NIM 43223010002

Mata kuliah: Pendidikan Anti Korupsi Dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito S.E.,AK.,M.SI., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotle

23 Oktober 2024   09:32 Diperbarui: 23 Oktober 2024   09:39 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Aristotle, kepemimpinan yang baik adalah manifestasi dari tindakan etis dan kebajikan (virtue). Dalam pandangannya, seorang pemimpin yang ideal tidak hanya menguasai keterampilan manajerial atau strategi politik, tetapi lebih penting lagi, ia harus bertindak berdasarkan kebajikan moral. Kepemimpinan seperti ini berfokus pada kebaikan bersama dan diarahkan untuk mencapai eudaimonia (kesejahteraan atau kebahagiaan tertinggi) bagi masyarakat.

1. Tindakan Etis sebagai Landasan Kepemimpinan:

Bagi Aristotle, setiap tindakan manusia, termasuk kepemimpinan, harus didasarkan pada prinsip etis yang baik. Tindakan etis ini mengacu pada perilaku yang mengedepankan kebajikan dan sesuai dengan nilai-nilai moral. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang membuat keputusan yang adil, bertindak dengan bijaksana, dan menunjukkan integritas dalam segala aspek kehidupan publik maupun pribadi. Tindakan etis ini bukan hanya soal mengikuti aturan, tetapi lebih dalam dari itu, yakni bertindak demi kebaikan tertinggi bagi semua orang.

Keberanian: Seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk bertindak benar, bahkan dalam situasi yang sulit atau berisiko. Keberanian sebagai kebajikan ada di tengah-tengah antara pengecut dan nekat.

Keadilan: Pemimpin harus memperlakukan semua orang dengan adil, memberi setiap individu haknya, dan memastikan keseimbangan dalam masyarakat. Keadilan adalah kebajikan utama dalam tindakan kepemimpinan.

 Moderasi: Pemimpin harus menyeimbangkan keputusan dan tindakan, tidak bertindak terlalu ekstrem di satu sisi atau terlalu lemah di sisi lain. Moderasi ini memastikan bahwa keputusan diambil secara rasional dan tidak berdasarkan emosi yang berlebihan.

2. Kepemimpinan Sebagai Perwujudan Kebajikan:

Aristotle menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal otoritas atau kekuasaan, tetapi juga soal menghidupi kebajikan. Pemimpin yang baik menjadi contoh kebajikan moral bagi masyarakatnya. Dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kebajikan seperti keadilan, kebijaksanaan praktis, kemurahan hati, dan keberanian, seorang pemimpin akan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya. Kebajikan ini memungkinkan pemimpin untuk memandu masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan mencapai tujuan bersama.

Phronesis (Kebijaksanaan Praktis): Kebijaksanaan praktis adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang baik dan tepat dalam situasi sehari-hari. Phronesis penting dalam kepemimpinan karena memungkinkan pemimpin untuk menerapkan pengetahuan etis dalam tindakan nyata. Ini melibatkan evaluasi situasi dengan baik dan memilih jalan tengah yang benar antara dua ekstrem.

Kebaikan bersama (Common Good): Kepemimpinan berbasis kebajikan selalu diarahkan pada pencapaian kebaikan bersama, bukan keuntungan pribadi. Pemimpin berfokus pada kesejahteraan seluruh masyarakat dan memandu mereka untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran.

3. Tindakan Kepemimpinan Sebagai Perwujudan Eudaimonia:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun