Akhlak merupakan sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni kekuatan berpikir, marah dan syahwat atau nafsu.
Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani
Akhlak merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan
Ruang lingkup akhlak
- Perasaan akhlak
- Adalah kekuatan seseorang dapat mengetahui suatu prilaku , sesuai dengan akhlak baik atau tidak.
- Pendorong akhlak
- Adalah kekuatan yang menjadi sumber kelakuan akhlak.
- Ukuran akhlak
- Adalah penimbangan perbuatan yang baik dan buruk pada factor yang ada dalam diri manusia.
- Tujuan akhlak
- Adalah melakukan akhlak mulia dan tidak.
- Pokok-pokok akhlak
- Adalah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilainya , baik dan buruk
Aspek Akhlak sebagaimana diterangkan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin, merupakan suatu perangai yang menetap kuat dalam jiwa. Karakter akhlak dalam jiwa itu timbul lantaran perbuatan-perbuatan tertentu yang dilakukan setiap orang.
Imam Al-Ghazali membagi akhlak ke dalam dua syarat, yakni stabilitas dan spontanitas. Adapun stabilitas akhlak merupakan karakter yang memungkinkan pelakunya melakukan perbuatan baik yang konsisten, permanen, serta berkelanjutan. Sedangkan akhlak yang sifatnya spontan hadir di saat muncul kesempatan dan juga dilakukan tanpa paksaan. Menurut beliau, orang yang berakhlak setidaknya dapat mengendalikan empat hal yang cukup sulit dikendalikan di berbagai aspek hidup, antara lain nafsu, amarah, pengetahuan, dan keadilan. Dengan demikian, akhlak bukanlah hanya mengatur laku kata, namun juga laku sikap.Terdapat suatu kisah yang menarik tentang akhlak dari seorang bocah penggembala domba. Suatu ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz menghampiri seorang anak yang tengah menggembala domba milik majikannya. Untuk menguji kejujuran anak tersebut, Umar bin Abdul Aziz bertanya: “Nak, maukah kau jual dombamu satu kepadaku?”. Si anak lantas menjawab: “Domba-domba ini bukan milikku, tapi milik majikanku”. Umar tidak berhenti dan terus merayu anak tersebut untuk menjualnya, beliau berkata: “Tapi kalau kaujual satu untukku, majikanmu tidak akan tahu,”. Lalu anak itu menjawab: “Majikanku memang tidak tahu, tapi Allah selalu tahu. Dan aku tak mau mengecewakan Tuhanku”. Jika disandingkan dengan hadis Rasulullah SAW, sikap si anak tadi pun sekiranya dapat menggambarkan apa itu akhlak yang mulia. Nabi Muhammad pernah berkata: “Kebaikan adalah apa-apa yang kamu lakukan membuat hatimu tenang. Sedangkan kejahatan adalah bilamana hal-hal yang kamu lakukan membuat hatimu gelisah”.
Sumber akhlak
Al-quraan
Alquraaan adalah sala satu sumber ilmu pengetahuan bagi umat islam, yang telah diajari nabi Mhammad SAW kepada seluruh umatnya sebagai suri tauladan yang bai dan benar sesuai dengan ajaran islam . yang sudadh terteran dalam al-quraan surah alahzab ayat: 21:
Sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah SWT.
Dalam al-quraan dijelas ada tiga aspek besaar tentang ilmu:
- Aspek tauhid atau aqidah
- Aspek akhlak