Mohon tunggu...
Nidda AkasRagil Susilo
Nidda AkasRagil Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan program studi bimbingan dan konseling di Universitas Ahmad Dahlan

seseorang yang gemar menulis puisi dan cerita fiksi. Penyuka kesunyian dan senang bersepeda disore hari menyusuri sawah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingkah Metode Pembelajaran Islam Diterapkan untuk Membentuk Moral Anak?

22 Juli 2021   01:00 Diperbarui: 22 Juli 2021   07:48 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Nidda Akas Ragil Susilo (1800001065) dan Ghisca Putri Supentia (1800001095)

Siswa merupakan seseorang yang sangat berpengaruh terhadap maju atau mundurnya suatu bangsa. Karena dibalik negara maju terdapat anak-anak yang hebat dibelakangnya. Mengapa demikian? Karena para pemimpin negara yang hebat dan berkualitas tercipta dari dukungan seorang anak yang mampu membawa perubahan. Hebatnya lagi, anak bisa kita ibaratkan sebagai pondasi bagi suatu negara, rusaknya moral anak di suatu negara maka akan rusak pula negara tersebut. Anak-anak khususnya pelajar merupakan pemilik ide-ide terbesar yang akan memajukan negara ini kelak. Generasi merekalah yang aka menentukan kemajuan atau kemunduran suatu negara. Makadari itu moral seorang anak khususnya pelajar harus kita pupuk dari sejak dini.

Seorang pelajar hendaknya tahu akan status dan perannya. Status seorang pelajar adalah pelajar maka peran pelajar adalah belajar. Belajar dalam kehidupan sehari-hari dan belajar sebagaimana mestinya seorang pelajar. Dalam masa pengembangan diri ataupun dalam masa pembelajarannya itu, pelajar membutuhkan sebuah bimbingan yang didalamnya mencangkup materi dan rohaninya. Pelajar juga butuh perlindungan disaat dirinya sedang mengikuti kegiatan pembelajaran dimanapun berada.

Menurut penulis, pentingnya pendidikan bagi seorang anak juga dipengaruhi oleh spiritualnya atau tingkat pemahaman terhadap agamanaya. Oleh karena itu pentingnya pendidika Agama Islam dalam pola pertumbuhan dan perkembangan belajar anak. Banyaknya berbagai macam metode pendidikan dalam islam, metode pembelajaran yang digunakan harus dipilih dan dikembangkan dengan tujuan dan maksud agar peserta didik dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas-nya, serta sesuai dengan materi dan kondisi yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Dalam pendidikan islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan. Metode pendidikan dalam islam yang tepat ialah metode yang mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik sesuai dengan materi pelajaran dan secara fungsional dapat berfungsi untuk merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam. Selain metode pendidikan dalam islam yang mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik, dalam pendidikan islam memiliki tujuan pendidikan yang mengarahkan kepada terbentuknya peserta didik menjadi hamba Allah yang taat, menjadikan peserta didik lebih edukatif yang mengacu pada petunjuk Al-Qur’an dan Hadits, dan peserta didik dapat termotivasi dan menjadi disiplin sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.

Banyaknya berbagai macam metode pendidikan dalam islam, metode pembelajaran yang digunakan harus dipilih dan dikembangkan dengan tujuan dan maksud agar peserta didik dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas-nya, serta sesuai dengan materi dan kondisi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Menurut Abudin Nata Al-Qur’an menawarkan berbagai metode pendidikan islam yaitu metode teladan, metode kisah-kisah, metode nasehat, metode pembiasaan, metode hukum dan ganjaran, metode ceramah (khutbah), metode diskusi, dan metode lainnya yaitu metode perintah dan larangan (Asy’ari, 2017).

Dalam era digital ini ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam mewujudkan moral yang baik dalam diri anak, yaitu:

Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan merupakan metode terlama dan tertua didalam pembelajaran. Metode pembiasaan ini merupakan mtode pembelajaran yang terus berulang agar dapat lebih mudah diingat oleh siswa. Dalam pengembangan metode yang dikaitkan dengan pembelajaran Islami ini salah satunya pembiasaan 5S (salam, sapa, senyum, sopan dan santu). Hal ini jika dibiasakan setiap pagi dan pulang seklolah serta setiap kegatan siswa baik dikelas maupun diluar kelas akan menumuhkan rasa hormat dan menumbuhkan sikap saling menghormati serta menghargai.

Metode Penghargaan dan Hukuman (Reward And Punishmet)

Dalam perkembangan yangs makin modern ini hendaknya pembelajaran mengikuti alur perkebangan teknologi yang ada. Reward (penghargaan) yang dimaksud dalam metode ini merupakan penghargaan yang bersifat memotivasi siswa agar terus bisa berprestasi dan berkembang maju menuju kearah yang lebih baik. sedangkan hukuman (Punishment yang dimaksud dalam metode ini adalah berupa tindakan atau hukuman yang positif yang mana hal tersebut untuk meyadarkan akan perilaku siswa yang salah dengan tujuan untuk dapat meunculkan rasatanggung jawab dan disiplin siswa.

Penulis berpendapat bahwa dalam proses pembelajaran perlu adanya kedisiplinan. Kedisiplinan tidak harus dengan cara yang keras, apalagi ini dalam dunia pendidikan. Kedisiplinan mampu diterapkan dengan sikap yang tegas tetapi tepat. Menurut penulis ada beberapa cara bagaimana menerapkan sikap disiplin namun dengan cara yang tepat yaitu :

  • Menjadikan siswa sebagai pihak yang tidak punya hak tawar menawar. Terapkanlah suatu peraturan yang sudah pasti dan tidak ada tawar menawar. Seperti sebuah kesepakatan pada awal dan menerima konsekuensi tanpa menuntut dan tidak adanya saling negosiasi.
  • Jadikan lembaga pendidikan yang sedang dijalani siswa sebagai pihak yang sangat berkuasa. Tanamkan adanya sebuah kekuasaan yang dapat menyadarkan peserta didik bahwa lembaga pendidikan yang sedang ia jalani.
  • Terapkan aturan yang menghindari malapetaka. Hindari sebuah kekerasan untuk mendisiplinkan para pelajar dengan sebuah tindakan fisik yang berlebihan. Buatlah aturan dengan sebuah atau disertai surat pernyataan pihak orangtua dan menerapkannya sungguh-sungguh dalam perjanjian antara pihak lembaga pendidikan serta orangtua.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang dimana kita dimulai dari seorang pelajar yang harus mampu menyatukan bumi pertiwi ini. Memupuk suatu keinginan melakukan perubahan dalam kehidupan sosial dan mengatasi lingkungan yang saat ini dapat dikatakan modernisasi dan globalisasi yang tengah melanda. Melihat situasi ini, penulis mempunyai beberapa cara agar dimana sebuah integrasi tercipta di dalam dunia pendidikan yaitu :

  • Menjadikan dunia pendidikan sebagai sarana pengembangan rasa sosial pelajar
  • Artinya, dalam dunia pendidikan khususnya dalam suatu lembaga pendidikan pengembangan rasa sosial diterapkan dalam kegiatan selama proses belajar berlangsung dengan catatan tertib dan disiplin menjadi tolak ukurnya.
  • Terciptanya timbal balik antara kebutuhan pelajar dan sarana serta lembaga kependidikan. Adanya sikap adil dimana ketika peserta didik atau pelajar yang sedang mengikuti proses pembelajaran berkesempatan mendapatkan suatu reward atau sebuah timbal balik atas suatu yang telah para pelajar taati.
  • Memberikan suasana baru terhadap dunia pendidikan, suasana yang keren, gembira dan asyik. Menciptakan suasana baru, yangmana suasana tersebut mampu membuat antar pelajar bersatu membangun sebuah kebersamaan yang dapat memupuk terjalinnya suatu kebersamaan dalam perbedaan.
  • Ciptakan kedisiplinan dalam suatu tekad. Memberi suatu keyakinan dalam tekad bahwa denga kita disiplin ketenangan akan datang kepada kita.
  • Memiliki inovasi dalam hal mendidik namun tetap pada norma yang berlaku. Berikanlah suatu pengajaran yang berbeda agar pelajar yang sedang melaksanakan pendidikan ikut menikmati dengan tenang, bersama-sama serta membangun suasana pendidikan yang bersifat rileks.
  • Tanamkan rasa tenggang rasa dan rasa kebersamaan serta rasa bahwa perbedaan adalah dasar dimana kita harus bersatu demi bangsa yang indah ini. Tenggang rasa adalah salah satu cara dimana kita dapat mewujudkan suatu kondisi masyarakat yang damai atau masyarakat dimana tidak mengenal akan adanya kehidupan yang majemuk.

Jadikan Indonesiamu ini menjadi negara yang terdidik dan didik dengan menajdikan kedisiplinan adalah sebuah landasan awal menuju masyarakat multikultural, yaitu masyarakat yang dimana selalu bersama-sama membangun negaranya dengan penuh kedamaian dan ketenangan. Jadikan dunia pendidikan sebagai wujud kedisiplinan yang ideal untuk membangun masyarakat multikultural yang dimana para pelajarnya memiliki rasa kebutuhan kedisiplinan yang tinggi. Generasi muda adalah The Leader Of Tomorrow. Makadari itu ditangan nasib kaum muda lah nasib sebuah bangsa dipertauhkan. Jika kaum mudanya memiliki semangat, kedisiplinan dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka sesungguhnya itu akan kembali kepadanya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun