Oleh Nidda Akas Ragil Susilo (1800001065) dan Ghisca Putri Supentia (1800001095)
Siswa merupakan seseorang yang sangat berpengaruh terhadap maju atau mundurnya suatu bangsa. Karena dibalik negara maju terdapat anak-anak yang hebat dibelakangnya. Mengapa demikian? Karena para pemimpin negara yang hebat dan berkualitas tercipta dari dukungan seorang anak yang mampu membawa perubahan. Hebatnya lagi, anak bisa kita ibaratkan sebagai pondasi bagi suatu negara, rusaknya moral anak di suatu negara maka akan rusak pula negara tersebut. Anak-anak khususnya pelajar merupakan pemilik ide-ide terbesar yang akan memajukan negara ini kelak. Generasi merekalah yang aka menentukan kemajuan atau kemunduran suatu negara. Makadari itu moral seorang anak khususnya pelajar harus kita pupuk dari sejak dini.
Seorang pelajar hendaknya tahu akan status dan perannya. Status seorang pelajar adalah pelajar maka peran pelajar adalah belajar. Belajar dalam kehidupan sehari-hari dan belajar sebagaimana mestinya seorang pelajar. Dalam masa pengembangan diri ataupun dalam masa pembelajarannya itu, pelajar membutuhkan sebuah bimbingan yang didalamnya mencangkup materi dan rohaninya. Pelajar juga butuh perlindungan disaat dirinya sedang mengikuti kegiatan pembelajaran dimanapun berada.
Menurut penulis, pentingnya pendidikan bagi seorang anak juga dipengaruhi oleh spiritualnya atau tingkat pemahaman terhadap agamanaya. Oleh karena itu pentingnya pendidika Agama Islam dalam pola pertumbuhan dan perkembangan belajar anak. Banyaknya berbagai macam metode pendidikan dalam islam, metode pembelajaran yang digunakan harus dipilih dan dikembangkan dengan tujuan dan maksud agar peserta didik dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas-nya, serta sesuai dengan materi dan kondisi yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Dalam pendidikan islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan. Metode pendidikan dalam islam yang tepat ialah metode yang mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik sesuai dengan materi pelajaran dan secara fungsional dapat berfungsi untuk merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam. Selain metode pendidikan dalam islam yang mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik, dalam pendidikan islam memiliki tujuan pendidikan yang mengarahkan kepada terbentuknya peserta didik menjadi hamba Allah yang taat, menjadikan peserta didik lebih edukatif yang mengacu pada petunjuk Al-Qur’an dan Hadits, dan peserta didik dapat termotivasi dan menjadi disiplin sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.
Banyaknya berbagai macam metode pendidikan dalam islam, metode pembelajaran yang digunakan harus dipilih dan dikembangkan dengan tujuan dan maksud agar peserta didik dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas-nya, serta sesuai dengan materi dan kondisi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Menurut Abudin Nata Al-Qur’an menawarkan berbagai metode pendidikan islam yaitu metode teladan, metode kisah-kisah, metode nasehat, metode pembiasaan, metode hukum dan ganjaran, metode ceramah (khutbah), metode diskusi, dan metode lainnya yaitu metode perintah dan larangan (Asy’ari, 2017).
Dalam era digital ini ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam mewujudkan moral yang baik dalam diri anak, yaitu:
Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan merupakan metode terlama dan tertua didalam pembelajaran. Metode pembiasaan ini merupakan mtode pembelajaran yang terus berulang agar dapat lebih mudah diingat oleh siswa. Dalam pengembangan metode yang dikaitkan dengan pembelajaran Islami ini salah satunya pembiasaan 5S (salam, sapa, senyum, sopan dan santu). Hal ini jika dibiasakan setiap pagi dan pulang seklolah serta setiap kegatan siswa baik dikelas maupun diluar kelas akan menumuhkan rasa hormat dan menumbuhkan sikap saling menghormati serta menghargai.
Metode Penghargaan dan Hukuman (Reward And Punishmet)
Dalam perkembangan yangs makin modern ini hendaknya pembelajaran mengikuti alur perkebangan teknologi yang ada. Reward (penghargaan) yang dimaksud dalam metode ini merupakan penghargaan yang bersifat memotivasi siswa agar terus bisa berprestasi dan berkembang maju menuju kearah yang lebih baik. sedangkan hukuman (Punishment yang dimaksud dalam metode ini adalah berupa tindakan atau hukuman yang positif yang mana hal tersebut untuk meyadarkan akan perilaku siswa yang salah dengan tujuan untuk dapat meunculkan rasatanggung jawab dan disiplin siswa.