Buah kapuk putih yang ringan terbang  menerpa,
Berterbangan di sore hari yang mendung
Awan mengaraknya pergi menjauh dari induknya
Mungkin saja dia mencari kebebasan
Seolah seperti burung merpati yang terbang bebas,
Tiada terkekang dalam jeruji
Namun hujan badai kembali menghuni bumi
Membuat layu bulir-bulir kapuk yang terbang bebas kian kemari
Seperti dunia, semakin kau kejar,
Semakin kau rasakan dunia semakin tak berujung,
Jika kau fikir dunia ini adalah sebuah pencapaian duniawi,
Maka mungkin saja kau keliru,
Dunia tiada abadi, jika kau mengejarnya hingga kau terengah-engah,
Bisa jadi kau akan lelah, hingga jiwamu tiada berdaya.
18 Oktober 2022
Kembalilah pulang, hingga kau temukan kembali apa yang maha dari segala maha.
Semakin kau dahaga akan dunia, semakin tak dapat terpenuhi jiwamu akan rasa damai.
Setiap jiwa akan kembali, maka jalan manakah yang akan kau pilih?
Rancho, 18 Oktober 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H