Mohon tunggu...
Nida Aulia
Nida Aulia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Lulusan S1 Psikologi di sebuah universitas Islam di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Harmony in Dublin

9 Juli 2024   10:56 Diperbarui: 10 Juli 2024   07:42 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kirana tersenyum lebar. "Pasti! Saya akan senang sekali untuk datang."

"Saya senang bisa mengenalkan mu pada musik Irlandia melalui musik kami. By the way, perkenalkan, my name is Gabriel."

Gabriel mengulurkan tangannya dengan ramah dan disambut hangat oleh Kirana. "My name is Kirana."

"Ini stasiun saya," ucap Kirana saat kereta berhenti. "Terima kasih atas undangannya, Gabriel. Saya benar-benar bersemangat untuk melihat pertunjukan paduan suaramu besok."

Gabriel tersenyum hangat. "Senang mendengarnya, Kirana. See you tomorrow at Grafton Street. Goodbye!"

Keesokan harinya, di tengah semarak festival St. Patrick di Grafton Street, Kirana tiba dengan penuh semangat untuk menyaksikan pertunjukan paduan suara yang dipimpin oleh Gabriel. Gadis itu mengenakan mantel cokelat yang tebal di bawah rintik-rintik hujan.

Di tepi jalan, Gabriel dan grupnya memulai pertunjukan dengan lagu-lagu yang menggetarkan hati, seperti Only You, mengisi udara dengan harmoni yang memikat. Gabriel mengenakan sweater bergaris-garis abu-abu hitam dan celana hitam, berdiri di tengah-tengah anggotanya, wajahnya bersinar meski cuaca mendung.

Kirana berdiri di antara kerumunan yang antusias, menikmati setiap melodi yang mengalun. Matanya tak henti-hentinya mencari sosok Gabriel di antara para penonton yang bergerak-gerak. Tiba-tiba, pandangannya bertemu dengan mata Gabriel yang hangat dari panggung.

Gabriel tersenyum lebar saat dia melihat Kirana di antara kerumunan. Dia membiarkan matanya mengikuti gerakan Kirana, yang tersenyum ke arahnya dengan tangan terangkat ke atas.

"Thanks for coming," ucap Gabriel dengan berbisik seraya melambaikan tangannya.

"Pertunjukan kalian sangat luar biasa," ujarnya juga berbisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun