Mohon tunggu...
Nida Annisa Sholeha
Nida Annisa Sholeha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biology Student

Mahasiswa tingkat akhir yang mencoba mengikuti arahan dosen pembimbing untuk membuat kenangan melalui tulisan. Memiliki hobi memasak dan game playing. Darah asli Jawa tetapi lama tinggal di Jakarta. Semoga pengalaman saya dapat menghibur para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Intoksikasi dan Infeksi pada Pangan

7 Mei 2023   13:00 Diperbarui: 7 Mei 2023   13:05 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Infeksi pangan terjadi akibat masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui makanan yang telah terkontaminasi dan sebagai akibat reaksi tubuh terhadap bakteri atau hasil-hasil metabolismenya. Masuknya patogen hidup ke dalam tubuh, seperti virus, bakteri, protozoa, dan cacing melalui bahan pangan membuat tubuh melakukan mekanisme perlawanan melalui sistem imun tubuh hingga terjadi demam. Patogen yang mampu bertahan dari asam lambung dan mencapai usus akan memperbanyak dirinya dan berusaha memulai komunitas baru.

 Infeksi mikroba menimbulkan gejala diare, mual, muntah, kram perut, demam dengan periode inkubasi beberapa hari. Untuk bisa menimbulkan penyakit setidaknya mikroorganisme harus memenuhi beberapa persyaratan seperti Patogenitas tinggi, Virulensi kuat (jumlah sedikit sudah dapat menimbulkan gejala infeksi), Daya invasi tinggi (dapat menembus sel, berkembang biak dan menyebar dalam tubuh host), Daya tahan dan daya hindar yang baik terhadap serangan sel fagosit dalam tubuh host.

Beberapa contoh bakteri dan jenis toksin yang dihasilkan dapat berupa:

1. Salmonellosis: enterotoksin dan sitotoksin dari Salmonella spp.

2. Clostridium perfringens: entertoksin diproduksi selama sporulasi C. Perfringens tipe A dalam saluran pencernaan

3. Bacillus cereus: entertoksin diproduksi selama sel lisis dalam saluran pencernaan

4. Escherichia coli enteropatogenik

5. Campylobacter jejuni

6. Listeria monocytogenes

7. Yersiniosis adalah infeksi yang sebagian besar  disebabkan oleh bakteri Yersinia enterocolitica dan beberapa kasus disebabkan oleh Yersinia pseudotuberculosis. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh konsumsi daging babi mentah atau setengah matang yang terkontaminasi oleh bakteri Yersinia enterocolitica. Yersiniosis merupakan penyakit zoonosis (ditularkan kepada manusia melalui perantara hewan). Reservoir (pembawa) utama untuk bakteri ini adalah babi.

8. Shigellosis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun