Mohon tunggu...
Nida an Khofiyya
Nida an Khofiyya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya adalah seorang mahasiswa S1 Psikologi di Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Mengelola Stress di Masa Quarter Life Crisis

11 Desember 2021   21:15 Diperbarui: 11 Desember 2021   21:29 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://unsplash.com/photos/bmJAXAz6ads; photo by Elisa Ventur

Hmmm efikasi diri? Apa itu?

Efikasi diri adalah keyakinan seorang individu mengenai kemampuannya dalam mengorganisasi dan menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu. Tingkat efikasi diri ini memiliki perbandingan yang terbalik dengan tingkat stress yang dialaminya. Maksudnya, kalau kita memiliki keyakinan tinggi bisa melewati masalah yang dihadapi (efikasi diri tinggi) maka kita cenderung akan memiliki tingkat stres yang rendah. Sebaliknya, ketika individu memiliki efikasi yang rendah, ia cenderung kesulitan menghadapi masalah yang ia hadapi dan berujung mengalami stress.

Melakukan hobi dan relaksasi

Pas kita lagi stress, terkadang kita menjadi penuh emosi dan kurang rasional dalam mengambil keputusan. Oleh sebab itu, ada pentingnya berhenti sejenak dan melakukan hal-hal yang kita sukai. Selain melakukan hal-hal yang kita sukai seperti hobi, melakukan relaksasi juga dapat menjadi alternatif lain. Relaksasi ini dapat berupa mendengarkan musik, menyalakan lilin aroma terapi, atau menjauh sementara dari sumber stress.

Nah, itu dia beberapa cara mengelola stress di masa quarter life crisis. Penting banget nih buat kita untuk sadar bahwa semua yang kita alami itu tergantung persepsi kita. Masalah pekerjaan, hubungan, atau keluarga mungkin ga akan pernah berhenti. But, doesn't mean kita ga bisa melewati itu semua. Berat atau ngga, mampu atau ngga itu tergantung keyakinan dan kemampuan yang kita punya. Perlu diingat juga nih, berbagai kemungkinan buruk yang terlintas dalam pikiran kita itu belum tentu akan terjadi. Sebab, apa yang terjadi di masa depan ditentukan oleh diri kita sendiri saat ini. Jadi, jangan biarkan pikiran negatif menguasai diri kita, ya! Karena kita memliki kontrol atas diri kita sendiri. Terakhir, sebagai penutup, ingatlah bahwa

Semua peristiwa itu netral, sedih atau beratnya suatu masalah tergantung persepsi diri kita sendiri dan fokuslah pada hal-hal yang bisa dikendalikan, bukan mencemaskan hal yang justru menghambat kita berfikir rasional.

Sumber:

Adicondro, N., & Purnamasari, A. (2011). Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga Dan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas Viii. HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal, 8(1), 17. https://doi.org/10.26555/humanitas.v8i1.448

Afnan, A., Fauzia, R., & Tanau, M. U. (2020). Hubungan Efikasi Diri Dengan Stress Pada Mahasiswa Yang Berada Dalam Fase Quarter Life Crisis. Jurnal Kognisia, 3(1), 23--29. https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/kog/article/view/1569

Kholidah, E., & Alsa, a. (2012). Berpikir Positif untuk Menurunkan Stres Psikologis. Jurnal Psikologi, 39(1), 67--75. http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/180

Murdhiono, W. R., & Wiyani, C. (2019). Manajemen Stres Sebagai Upaya Mengelola Stres Siswa SMP Negeri 2 Ngemplak Sleman Yogyakarta. 464--468.

Musabiq, S., & Karimah, I. (2018). Gambaran Stress dan Dampaknya Pada Mahasiswa. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 20(2), 74. https://doi.org/10.26486/psikologi.v20i2.240

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun