Seperti ketika sedang berada di transportasi umum, dimana keadaan transportasi tersebut sangat ramai dan orang-orang pasti akan terfokus dengan dirinya sendiri. Adanya kesempatan seperti ini membuat pelaku untuk meraba, menyentuh, atau melakukan hal seksualitas lainnya kepada sang korban.
3. Faktor lemahnya iman
Faktor ini dilihat dari sudut pandang agama, dimana sang pelaku kurang pengetahuannya dalam agama yang menyebabkan ia tidak bisa membedakan mana yang benar dan buruk. Tapi, ada juga segelintir orang yang paham agama, namun menjadi pelaku pelecehan seksual.
Contoh faktor ini yaitu seorang pemuka agama di Surabaya yang melakukan pelecehan seksual kepada sang korban selama kurang lebih 17 tahun dengan alasan akan memberkati pernikahan korban.
Dampak pelecehan seksual
Beberapa kasus dari pelecehan seksual sering diabaikan dan dianggap sepele oleh pelakunya. Padahal, perilaku ini tidak bisa dibiarkan karena berdampak bagi korban, karena bisa menimbulkan trauma yang mendalam dan berkepanjangan, selain itu stress yang dialami sang korban juga dapat mengganggu fungsi dan perkembangan dari otaknya.
Trauma dan stress yang dialami bisa terjadi karena para korban biasanya takut untuk speak up ke publik karena malah akan kembali disalahkan oleh masyarakat dan sang pelaku akan menjadi playing victim. Seperti menyalahkan pakaian korban, padahal jika dilihat pakaian tersebut tertutup.
Dampak yang lain yaitu ketika sang pelaku "bermain" dengan sang korban, korban akan rentan menerima penyakit menular seksual (PMS). Dan yang lebih parahnya yaitu bisa menimbulkan kematian, hal ini dikarenakan korban pelecehan seksual sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat, maka dari itu korban butuh adanya semangat dari orang terdekat. Namun, karena tidak adanya dukungan untuk melanjutkan hidup, maka korban bisa saja bunuh diri.
Selain contoh-contoh diatas, ada juga contoh kasus pelecehan yang viral yaitu kejadian dimana seorang laki-laki memegang pantat seorang perempuan yang sedang menjalankan sholat di masjid. Dilihat dari kejadian ini, pakaian dari perempuan tidak dapat disalahkan, tetapi mindset dari para pelakulah yang harus diubah.
Untuk itu, apabila terjadi kasus pelecehan seksual disekitar kita, kita tidak boleh diam saja. Kita harus membantu korban dengan cara memberi dukungan dan tidak mengucilkannya. Memberi dukungan yang positif kepada korban pelecehan tersebut ditujukan agar kejadian itu bisa diusut dan membuat sang pelaku menjadi jera.
Teruntuk perempuan-perempuan diluar sana khususnya, agar menggunakan pakaian yang longgar dan tidak minim, karena pakaian yang ketat terkadang mengundang hasrat seksual dari lawan jenis. Selain itu, ketika mengalami pelecehan seksual, kamu harus berani untuk melawan untuk menujukkan bahwa kamu sebagai perempuan bukanlah kaum yang lemah.