Indonesia adalah sebuah negara yang terletak di daerah Asia Tenggara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa, dimana Indonesia sendiri berada diantara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia dan juga berada diantara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.Â
Secara umum, Indonesia termasuk negara kepulauan dan negara maritim. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman, baik dari suku, ras, budaya, agama, dan bahasa.Â
Negara Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, karena itu Indonesia memiliki banyak keberagaman. Karena keberagaman tersebut, Indonesia juga harus menunjang Bangsa Indonesia guna mensejahterakan kehidupan Bangsa Indonesia, salah satunya yaitu pendidikan.
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap masyarakat terutama generasi bangsa. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian pendidikan adalah proses menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak peserta didik, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Di negara tercinta kita ini yaitu Negara Indonesia sudah banyak sekali didirikan yayasan pendidikan yang bagus akan kualitasnya, tetapi semua penduduk Indonesia terletak di daerah perkotaan sehingga sangat jarang yang di daerah pedesaan dan bahkan hampir tidak ada yayasan pendidikan untuk daerah pedalaman.
Pendidikan adalah kata yang tidak lagi asing didengar oleh masyarakat Indonesia. Pendidikan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak bangsa dan mendapatkan pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang sudah dijelaskan oleh Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan itu sendiri dapat menunjang dan mensejahterakan kehidupan, baik untuk anak itu sendiri maupun untuk orang lain.Â
Pendidikan juga dapat mengubah dan memperbaiki karakter dan budi pekerti yang dimiliki oleh setiap anak tersebut. Dengan pendidikan, diharapkan anak tersebut bisa menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang baik dan benar.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kehidupan anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan apalagi di daerah pedalaman sangat berbeda dengan kehidupan anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan.Â
Anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan dan pedalaman cukup sulit untuk mendapatkan kehidupan yang layak, seperti anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan.Â
Mereka sulit untuk mendapatkan air bersih, mengenyam pendidikan sesuai dengan aturan yang  ada di negara kita, yaitu pendidikan minimal dua belas tahun. Bukan hanya itu saja, mereka bahkan belum mengenal alat komunikasi elektronik, seperti telepon.
Perubahan atau kemajuan yang datang di daerah pedalaman sangat lambat tidak seperti di daerah perkotaan. Hal ini dapat menjadi penyebab tertinggalnya pengetahuan bagi para masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman, terutama bagi anak-anak yang sebenarnya usianya sudah dikatakan cukup untuk menjadi seorang pelajar yang siap melakukan pembelajaran.
Tetapi dengan kenyataan yang ada sampai sekarang, negara kita Indonesia masih belum bisa memaksimalkan potensi yang ada di Indonesia, terutama pada bidang pendidikan.Â
Anak-anak yang ada di daerah pedesaan cenderung lebih sulit mendapatkan pendidikan, tak jarang dari mereka yang harus melewati sawah, mengarungi danau, bahkan ada yang menyeberangi sungai dengan air yang mengalir yang deras sekalipun. Itu semua bentuk perjuangan yang dilakukan oleh anak-anak pedalaman untuk sampai ke suatu daerah yang memiliki beberapa bangunan gedung yang dinamakan dengan sekolahan.Â
Berbeda dengan anak-anak yang ada di daerah perkotaan, anak perkotaan menggunakan berbagai macam fasilitas dan alat transportasi guna menuju sekolah mulai dari transportasi umum sampai yang milik pribadi. Transportasi umum contohnya angkutan umum, bus kota, bahkan untuk sekarang ini dengan kecanggihan yang ada, anak perkotaan dengan mudah memanfaatkan jasa online, seperti ojek online dan taxi online.
Berbeda dengan keadaan yang ada di daerah perkotaan, di daerah pedesaan anak-anak mayoritas memilih berjalan kaki  menuju sekolah mereka, tetapi tak jarang juga dari mereka yang diantar jemput menggunakan sepeda pancal karena di daerah pedesaan masih sangat sedikit yang memiliki kendaraan bermesin, seperti sepeda motor dan mobil.
Jika di daerah pedesaan saja sudah jarang ditemukan kendaraan bermesin, maka beda lagi dengan daerah pedalaman. Di daerah pedalaman sudah pasti bisa dipastikan bahwa tidak ditemukan yang namanya kendaraan, baik itu kendaraan yang masih menggunakan tenaga manusia maupun kendaraan yang sudah menggunakan bahan bakar.
Sulitnya kendaraan tersebut dapat menjadi salah satu pemicu para generasi bangsa, terutama anak-anak yang enggan untuk pergi ke sekolah apalagi untuk anak pedalaman yang jaraknya cukup jauh dari kediaman mereka.Â
Padahal sejujurnya, pendidikan itu sangatlah penting bagi siapapun baik itu anak perkotaan maupun anak pedesaan bahkan anak pedalaman sekalipun.Â
Dengan adanya fakta tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa tingkat pendidikan di daerah perkotaan lebih maju daripada daerah pedesaan dan daerah pedalaman.Â
Tingkat pendidikan sangat menentukan seseorang apakah seseorang tersebut dapat diterima bekerja atau tidak. Padahal saat ini untuk mendapatkan pekerjaan tidaklah mudah, karena yang berpendidikan tinggi saja masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan yang biasanya disebut dengan istilah pengangguran terdidik.
Di daerah pedesaan untuk seorang yang tingkah pendidikannya hanya sampai SD, SMP, dan SMA semakin meninggi. Karena minimnya kualitas pendidikan dan hal ini menjadikan jumlah angkatan kerja meningkat.
Kualitas guru-guru yang mengajar di daerah perkotaan dan di daerah pedesaan pun berbeda. Guru-guru yang mengajar di daerah pedesaan memiliki kualitas rendah, karena guru-guru yang mengajar di daerah pedesaan mayoritas hanya lulusan SMA.Â
Berbeda dengan guru-guru yang mengajar di daerah perkotaan yang lulusan dari berbagai macam perguruan tinggi, baik itu perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang kualitasnya tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri.Â
Di daerah pedesaan, kurikulum yang digunakan juga belum memenuhi standar membuat peserta didik kurang mendapatkan pendidikan yang seharusnya, seperti di daerah perkotaan.Â
Hal ini menjadi salah satu masalah dalam akses pendidikan. Keterlambatan informasi juga dapat menghambat proses seleksi guru, sehingga jadwal yang ditetapkan harus sedikit tertunda.
Tingkat pelayanan pendidikan di daerah seperti itu perlu mendapatkan perhatian yang serius, seperti di daerah pelosok, perbatasan, dan pedalaman.Â
Pendidikan yang kurang maju seperti ini juga mengakibatkan mayoritas masyarakat di daerah pedesaan hanya menempuh pendidikan sampai lulusan SD saja. Banyaknya masyarakat yang berpendidikan rendah mendorong angka pengangguran yang kemudian menyebabkan kemiskinan di daerah tersebut.
Jika anak-anak yang berada di daerah perkotaan dapat dengan mudah mengenyam pendidikan dengan fasilitas yang sudah lengkap, anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan patut bersyukur karena tidak ada kendala yang terjadi, seperti fasilitas yang kurang memadai dan akses transportasi yang sulit. Padahal tingkat pendidikan seseorang dapat menentukan kualitas seseorang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H