Tetapi dengan kenyataan yang ada sampai sekarang, negara kita Indonesia masih belum bisa memaksimalkan potensi yang ada di Indonesia, terutama pada bidang pendidikan.Â
Anak-anak yang ada di daerah pedesaan cenderung lebih sulit mendapatkan pendidikan, tak jarang dari mereka yang harus melewati sawah, mengarungi danau, bahkan ada yang menyeberangi sungai dengan air yang mengalir yang deras sekalipun. Itu semua bentuk perjuangan yang dilakukan oleh anak-anak pedalaman untuk sampai ke suatu daerah yang memiliki beberapa bangunan gedung yang dinamakan dengan sekolahan.Â
Berbeda dengan anak-anak yang ada di daerah perkotaan, anak perkotaan menggunakan berbagai macam fasilitas dan alat transportasi guna menuju sekolah mulai dari transportasi umum sampai yang milik pribadi. Transportasi umum contohnya angkutan umum, bus kota, bahkan untuk sekarang ini dengan kecanggihan yang ada, anak perkotaan dengan mudah memanfaatkan jasa online, seperti ojek online dan taxi online.
Berbeda dengan keadaan yang ada di daerah perkotaan, di daerah pedesaan anak-anak mayoritas memilih berjalan kaki  menuju sekolah mereka, tetapi tak jarang juga dari mereka yang diantar jemput menggunakan sepeda pancal karena di daerah pedesaan masih sangat sedikit yang memiliki kendaraan bermesin, seperti sepeda motor dan mobil.
Jika di daerah pedesaan saja sudah jarang ditemukan kendaraan bermesin, maka beda lagi dengan daerah pedalaman. Di daerah pedalaman sudah pasti bisa dipastikan bahwa tidak ditemukan yang namanya kendaraan, baik itu kendaraan yang masih menggunakan tenaga manusia maupun kendaraan yang sudah menggunakan bahan bakar.
Sulitnya kendaraan tersebut dapat menjadi salah satu pemicu para generasi bangsa, terutama anak-anak yang enggan untuk pergi ke sekolah apalagi untuk anak pedalaman yang jaraknya cukup jauh dari kediaman mereka.Â
Padahal sejujurnya, pendidikan itu sangatlah penting bagi siapapun baik itu anak perkotaan maupun anak pedesaan bahkan anak pedalaman sekalipun.Â
Dengan adanya fakta tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa tingkat pendidikan di daerah perkotaan lebih maju daripada daerah pedesaan dan daerah pedalaman.Â
Tingkat pendidikan sangat menentukan seseorang apakah seseorang tersebut dapat diterima bekerja atau tidak. Padahal saat ini untuk mendapatkan pekerjaan tidaklah mudah, karena yang berpendidikan tinggi saja masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan yang biasanya disebut dengan istilah pengangguran terdidik.
Di daerah pedesaan untuk seorang yang tingkah pendidikannya hanya sampai SD, SMP, dan SMA semakin meninggi. Karena minimnya kualitas pendidikan dan hal ini menjadikan jumlah angkatan kerja meningkat.
Kualitas guru-guru yang mengajar di daerah perkotaan dan di daerah pedesaan pun berbeda. Guru-guru yang mengajar di daerah pedesaan memiliki kualitas rendah, karena guru-guru yang mengajar di daerah pedesaan mayoritas hanya lulusan SMA.Â