Garam bersifat menarik air, sehingga, konsumsi garam berlebihan akan berpotensi menimbulkan hipertensi. Kelebihan garam ini dapat terjadi juga karena adanya penyakit pada ginjal, yang membuat aktivasi system RAAS (renin angiotensin aldosterone system) meningkat.
Kekakuan pembuluh darah, hal ini biasa terjadi pada pasien yang berusia lanjut. Pada pasien usia lanjut, biasanya remodeling dari endotel pembuluh darah terjadi gangguan dan kelenturannya sudah berkurang. Kekakuan juga dapat diakibatkan oleh kelainan bawaan, yang mengakibatkan struktur dari pembuluh darah tidak normal.
Nah, di atas kita sudah sedikit mengerti tentang Hipertensi, selanjutnya bagaimana pengobatannya?
Jika dilihat dari penyebabnya, maka kedua jenis hipertensi ini akan diobati dengan obat anti-hipertensi, walaupun pada hipertensi sekunder dapat kita atasi organ/kelainannya selain daripada pemberian obat anti hipertensi ini. Banyak sekali jenis obat antihipertensi, dokter akan memilih obat berdasarkan kondisi pasien masing-masing. Pada JNC-8, terapi awal untuk hipertensi ini adalah obat golongan ACE-inhibitor, ARB, dan diuretic. Selain itu adapula obat hipertensi seperti golongan CCB, Beta-blocker.
Kira-kira penjelasan diatas adalah sedikit gambaran pada penyakit hipertensi. Pola hidup sehat dengan mengkonsumsi sayur dan buah secara rutin, serta mengurangi makanan-makanan berlemak, dan diimbangi dengan olahraga rutin, dapat mengurangi resiko terjadinya hipertensi ini.
Â
Semoga artikel ini bermanfaat
Â
 Dr. Nicholas Wijayanto, Sked
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H