AI saat ini menjadi fenomena baru dibidang bisnis, pemerintaha, dan jurnalisme. Kecerdasan buatan ini dibuat untuk membantu menyelesaikan masalah yang kompleks diberbagai bidang. Inti dari kecerdasan buatan ini adalah menciptakan sebuah alat yang dapat membantu manusia dalam berfikir dan bekerja (Goralski & Tan, 2020)
Selama betahun-tahun lamanya jurnalisme media menjadi jantung pengetahuan bagi para manusia dalam mencari informasi yang lama maupun baru. Banyak dari kita memiliki impian menjadi seorang Jurnalistik, sehingga membuat jurnalisme kian berkembang seiring berjalannya waktu.
Perkembangan teknologi juga menjadi poin utama dalam perkembangan jurnalisme di dunia. Salah satu perkembangan yang menjadi fenomena akhir-akhir ini adalah munculnya AI (Artificial Intelligance).
Munculnya AI menjadi ancaman baru bagi para jurnalis-jurnalis di dunia karena para jurnalis tidak perlu lagi langsung terjun ke lapangan untuk mencari suatu berita yang sedang hangat di negara lain, karena AI bisa mendapatkan sumber berita yang ada di negara manapun.
Hadirnya AI memunculkan strategi baru yang mengimplementasikan penghematan waktu, tenaga, dan produksi konten. Contohnya saja artikel berita dapat ditulis oleh AI dengan baik dan sempurna, sehingga jurnalis professional hanya bertugas sebagai editor dalam artikel tersebut.
Beberapa perusahaan terkemuka di dunia sudah mulai mengembangkan AI dalam media mereka seperti BBC, Washington Post, dan Blomberg telah menggunakan kecerdasan buatan untuk mempublikasikan berita dengan bantuan perangkat lunak bahasa.
Dengan adanya AI peningkatan efisiensi dalam pengumpulan informasi dapat membantu jurnalis dalam mengumpulkan informasi lebih cepat dengan menggunakan teknologi seperti web scraping.
Web scraping sendiri adalah sebuah cara pengambilan data atau informasi tertentu dengan jumlah berskala besar untuk nantinya digunakan dalam berbagai keperluan seperti riset, analisis dan lain sebagainya. Dibandingkan dengan melakukan survey secara manual, web scraping bisa mengambil data secara praktis dan waktu yang lebih singkat.
AI juga menggunakan algoritme untuk menganalisis data yang membantu para jurnalis dalam menganalisis secara lebih cepat dan akurat. Dengan menggunakan algoritme dan teknik machine learning, yang tujuannya para jurnalis dapat memproses data temuannya lebih mendalam dan lebih kritis.
Machine Learning sendiri adalah ilmu pengembangan algoritme dan model statistik yang digunakan dalam system komputer untuk menjalankan tugas tanpa instruksi yang ribet dalam mengandalkan pola tersebut.
AI dapat membuat konten yang terpersonalisasi yang dapat membantu jurnalis dalam membuat konten yang lebih simple tapi memungkinkan konten tersebut bisa dipahami oleh masyarakat.
Dengan adanya AI juga membantu para jurnalis dalam mencari tahu preferensi dan minat baca para masyarakat dengan lebih mudah dan akurat.
Hadirnya AI juga meningkatkan pengalaman baru bagi pengguna dengan hadirnya teknologi seperti chatbot untuk memberikan informasi dan menyelesaikan masalah para pengguna dengan lebih efisien.
Selain itu AI juga dapat membantu media untuk meningkatkan interaksi dengan audiens melalui penggunaan teknologi seperti virtual reality dan augmented reality.
Dengan hadirnya AI di muka bumi ini dapat mempermudah media untuk membuat konten yang lebih mudah dibaca dan dipahami dengan menggunakan teknologi seperti Natural Language Processing (NLP).
Natural Language Processing (NLP) sendiri adalah sebuah teknologi yang berkaitan dengan kemampuan komputer dalam memahami, menafsirkan, serta memanipulasi bahasa atau perintah manusia.
NLP memadukan berbagai teknologi seperti computational linguistic, statistic, machine learning, dan deep learning.
Dengan hadirnya kecanggihan dan kehebatan AI para jurnalis tidak bisa mengandalkan AI seratus persen. Para jurnalis harus memastikan kembali bahwa data yang digunakan oleh AI sudah akurat atau terpercaya untuk menghindari kesalahan dalam membuat konten berita.
Kesimpulannya adalah AI sangat memiliki potensi besar dalam membawa perubahan yang signifikan bagi industri Jurnalistik.
Namun peran jurnalis tetap sangat penting dimasa depan dalam memproses produksi konten berita yang berkualitas. AI dapat membantu jurnalis dalam proses pengumupan data dan analis, tetapi pada akhirnya jurnalislah yang akan memilih dan menilai kebenaran berita serta menulis kembali konten yang akan di publikasikan dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik dan relevan bagi para pembacanya.
Simak Video Berikut https://www.youtube.com/watch?v=fy8J_ECOuMI
ReferensiÂ
ndainanto, Y. I. (2021). Masa Depan Media Massa di Era Digital. Jurnal Ilmiah Muqoddimah, 24-38.
Fauzan, I. (2020). Artificial Intelligence (AI) Pada Proses Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian Sebuah Eksplorasi Konsep Setelah Masa Pandemi Berakhir. Civil Service, 31-42.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI