3. Memberikan reward dan punishment untuk diri sendiri.Â
Reward ini sifatnya dapat sebagai penyemangat untuk melakukan progress yang harus dicapai. Sedangkan punishment diberikan agar kita takut untuk melanggar konsekuensi yang telah ditetapkan. Misalnya, jika sudah berhasil meraih target hari ini, belikan dirimu seporsi makanan yang kamu sukai, dan jika melanggar pantangan, maka akan dihukum. Hal terpenting ialah, memiliki kesadaran bahwa ia harus sembuh dari kecanduan tsb. Dan bertanggungjawab atas apa yang telah ditetapkannya.
Prosedur mengatasi kecanduan dalam kacamata ilmu BK. Dalam Ilmu BK (Bimbingan dan Konseling), masalah kecanduan termasuk dalam jenis pelayanan responsif, dimana kasus harus segera diatasi, karena apabila tidak segera diselesaikan akan menghambat perkembangan seseorang baik perkembangan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.Â
Jika rasa kecanduan itu masuk kategori serius, maka disarankan untuk mendatangi konselor (Guru BK) untuk mendapatkan layanan individual, yaitu layanan yang sifatnya khusus untuk perorangan secara personal saja, karena permasalahan tsb sudah tidak bisa ditangani oleh dirinya sendiri.Â
Dengan dibimbing oleh konselor seseorang tsb akan diwawancarai secara mendetail yang kemudian hasilnya akan disimpulkan oleh konselor dalam sebuah himpunan data yang sistematis. Dengan data tsb akhirnya pun dapat diketahui penyebab-penyebabnya yang kemudian konselor akan mendiagnosa, lalu diikuti dengan memberikan solusi untuk mengatasi kecanduan tsb.Â
Peran stekholder BK (elemen yang membantu tugas guru BK) juga sangat penting untuk mendapatkan informasi klien secara mendetail. Apabila setelah melakukan bimbingan dan konseling belum teratasi masalahnya, karena tingkat kecanduan yang sudah parah misalnya, maka konselor akan mengalih tangankan kasus tsb kepada psikiater yang mana akan ditangani lebih intensif lagi , karena psikiater memiliki prosedur yang lebih mendalam dalam menyelesaikan suatu masalah psikologi sesorang.
Silahkan mencoba tips yang sudah saya bagikan untuk kalian yang tengah mengalami kecanduan. Kalian boleh sharing perjuangan kalian dalam menghadap kecanduan di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H