Nama Darsum bagi pecinta pentas seni ketangkasan di Jawa Barat, niscaya tidak bakal asing lagi. Di era zaman keemasannya, sekitar tahun 1990-an, Darsum sering kali bersensasi  lewat atraksi-atraksinya  yang bikin orang tahan napas. Kini, seorang Darsum, telah bermetamorfosa menjadi Ki Kebo, ahli spiritual yang rajin mendalami hakekat kehidupan.
Ditemui penulis baru-baru ini, sosok Darsum yang ketika jaman keemasannya bertubuh kekar dan berambut hitam gondrong. Kini, ketika menjelma seorang Ki Kebo, menjadi sesosok tua dan berpenampilan kalem. Namun, dari rambutnya yang gondrong beruban dan kulit tangannya  penuh bekas gigitan ular. Pria warga Desa Cibeureum Wetan ini layaknya seorang seniman.
Bercerita tentang pencarian ular-ular berbisa, Darsum merasa semua itu sebuah jalan kehidupan. Tidak pernah ada rasa takut. Tidak pernah berbekal obat atau ramuan anti bisa. Bahkan, ketika pada waktu nahasnya, kena patukan ular berbisa, ia tidak pernah panik. Pulang ke rumah dan merawatnya sendiri.
" Pencarian ular raksasa phyton lebih seru lagi, " ujar Ki Kebo. Pencarian ular phyton raksasa dilakukan pada malam hari. Dengan bantuan lampu petromak, ia ranjah hutan belukar. Tubuh ular phyton raksasa akan bersinar bila terkena petromak. Ketika itu, ia bersiap untuk bertarung dengan phyton.
Proses penangkapan phyton tersebut, hampir mirip dengan pentas Darsum bergulat dengan ular phyton raksasa. Setidaknya, penulis pernah saksikan sendiri sekitar tahun 2002-an. Darsum vs ular phyton liar di Pasar Gedebage Bandung. Hanya, pentas Darsum waktu itu mengalami kegagalan. Hingga Darsum diboyong ke Rumah Sakit. ( Tatang Tarmedi )
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI