Mohon tunggu...
Karyati Niken
Karyati Niken Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, Entrepreneur, Digital PR Enthusiast

Digital BlogPreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bubur Jadi Drama

4 November 2017   16:08 Diperbarui: 4 November 2017   16:30 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi Produktif

Day#3

Rasanya diusia kk Kal yang sudah 4.5 tahun ini tantangan mengasuhnya semakin luar biasa. Ditambah "semakin hari rasa cemburu pada adiknya muncul bertubi-tubi" padahal kk Kal termasuk anak yang kooperatif dan bisa diandalkan untuk membantu kami.  

Pagi ini beberapa kali terjadi drama. Soal rebutan sama adik Kay, main rebutan, ketawa-ketawa terus rebutan, dannn hampir saja bunda pun mencapai puncaknya saat dua anak ini sedang makan bubur. Kk Kal gak mau makan bubur karena ada daun bawang. Dan bereaksi dengan cara merengek sambil marah-marah

"Gak. Gak mau. Ada daun bawang!"

"Kak, kalau gak mau daun bawang, bisa di pisahkan aja daun bawangnya," kata bunda.

"Gak bisa bunda. Gak mau. Gak enak!"

"Coba lihat itu adik Kay, senang sekali busa makan sendiri. Gak ada masalah sama daun bawang," ujar bunda dengan suara masih rendah.

"Pokoknya gak mau. Itu adik makanin punya kakak, jadinya yang bubur putihnya udah gak ada!" kata Kal dengan nada suara tinggi.

"Boleh bunda bantu pinggirkan daun bawangnya dibagian sebelah sini?" sambil nunjuk bubur di wadah sebelah kanan.

Kal masih sambil ngoceh, merengek, dan tampak kesal diwajahnya. Awalnya bunda coba diamkan Kk Kal bersikap seperti itu (tidak mau makan dengan alasan ini itu).

Akhirnya sempat kepancing emosi juga, "Yang bagian ini bisa dimakan, mau bunda bantu suapin?" sambil menyendok dan mencoba menyuapi kk Kal.

"Enggak!" kata Kal

Batas kesabaran mulai tipissss

"Kalau kk Kal ga mau makan, nanti kelaparan. Jangan bikin bunda marah ya. Nanti bunda tinggal pergi!"

Aahhhh akhirnya keceplosan "mengancam" deh, hiksss.. Tapi alhamdulillah, ayah duoK langsung mengingatkan, "Sudah bun, kalau belum mau makan ya biar aja. Udah.. Udah.. Sabar." kata atah duoK sambil elus-elus kepala bunda yang mulai berasap "Mendingan bunda melakukan pekerjaan lainnya aja," pinta ayah duoK sambil nunjuk ruang tamu yang berantakan bak kapal pecah

Alhamdulillah ditengah kondisi seperti itu, ada seseorang yang bisa membantu menjaga kita tetap "waras" sebagai seorang ibu. Nalar memang sangat dibutuhkan yaa kaann.

*Nb : Dalam berkomunikasi, di keluarga kami memang tidak selalu mulus bin lancarrrr tanpa hambatan seperti jalan tolm Mungkin keluarga lain bisa saling support untuk berbicara baik, berkata baik, bersikap baik dan manis. Sampai kita pun ter-woww...woww...woww... Tapi, itulah kenapa we have our own battle. Just do to be better than never

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip #bundakbelajar #motherhoodjourney

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun