Misalnya saja, Candi Prambanan dan Candi Borobudur sebagai contoh-contoh dari Candi Klasik Tua memiliki ragam hias seperti hiranyagarbha (bonggol dengan sulur daun), motif hias kertas tempel, medalion, guirlande (untaian bunga), motif hias awan, pilaster (tiang semu), dan agni (lidah api) (Munandar, 1999).Â
Hal-hal ini sedikit, atau bahkan tidak ditemukan pada struktur peninggalan sejarah zaman Megalithikum. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa masuknya kebudayaan bercorak Hindu-Buddha berpengaruh terhadap peningkatkan kompleksitas, relief, arsitektur, dan estetika dari bangunan di Nusantara/Indonesia.
Setelah mendapat begitu banyak informasi dan pengetahuan baru mengenai sejarah kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia, penulis merasa sangat kagum. Penulis kagum sekaligus merasa bersyukur kepada Tuhan oleh karena penyertaan-Nya kepada umat manusia.Â
Ternyata memang benar bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita, Ia terus bersama dan berada di samping kita dalam rentang waktu yang tak berkesudahan. Dulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Penulis juga menjadi teringat akan Amsal 1:7 yang berbunyi, "Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan."Â
Melalui ilmu yang didapatkan dan miliki saat ini, penulis berkomitmen dan akan berusaha untuk menggunakannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai penguasa atas semua ciptaan-Nya. Aksi konkret yang bisa dilakukan untuk mengupayakan hal tersebut bisa dilakukan dalam skala kecil sampai besar. Misalnya, tidak mentah-mentah menerima informasi, melainkan memilah dan menyaringnya menurut kebenaran Firman Tuhan.Â
Lalu, penemuan historis mengenai peradaban manusia juga dapat kita gunakian sebagai referensi mengenai bagaimana cara membudidayakan masyarakat dengan lebih baik.Â
Intinya, ilmu yang didapatkan harus bisa kita olah, putar, dan salurkan menjadi berkat kepada orang banyak. Penulis mau berusaha untuk menghidupi tujuan tersebut dan memanfaatkan ilmu serta kemampuan yang saya miliki untuk mensejahterakan dan melayani masyarakat sehingga pemerintahan Kerajaan Allah bisa tercerminkan di dunia ini. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan!
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi D. I. Yogyakarta. (2020, July 31). Kompleks Candi Prambanan. Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/kompleks-candi-prambanan/
Balme, J., Davidson, I., McDonald, J., Stern, N., & Veth, P. (2009). Symbolic behaviour and the peopling of the southern arc route to Australia. Quaternary International, 202(1-2), 59--68. https://doi.org/10.1016/j.quaint.2008.10.002
BirdDavid, N. (1999). "Animism" Revisited. Current Anthropology, 40(S1), S67--S91. https://doi.org/10.1086/200061