Dalam proses pemurnian yang sedang terus digencarkan, Wael dan Ammar mengakui bahwa revolusi tersebut membawa perubahan. Misalnya media Al Jazeera yang kemudian dapat diakses atau dinikmati oleh masyarakat timur tengah pada saat itu. Baik Arab, Mesir, maupun Tunisia dan sekitarnya. Reporter dan jurnalis Al Jazeera menjadi pelopor penulisan atau pembuatan berita yang terjadi di Mesir.
Seiring berjalannya waktu, gaya penulisan di Mesir kemudian terkesan lebih berani dalam pembuatan berita. Pemimpin oposisi juga sudah berani muncul di TV nasional dan acara-acara talkshow kemudian mengkritik mengenai perdana menteri. Hingga kemudian Ganoshi menjadi perdana menteri sementara, banyak media menolak menerima perintah dari siapa pun dan memutuskan untuk memilih sendiri tim editorialnya untuk mengelola stasiun dan surat kabar nasional.
Perkembangan Al-Jazeera
Tak dapat dipungkiri, media asal Arab ini membawa dampak atau perubahan besar terhadap perkembangan media di Timur Tengah. Hingga seiring berjalannya waktu, Al-Jazeera menjadi media pemberitaan yang populer di Timur Tengah. Kehadiran media ini kemudian dianggap sebagai sebuah 'gift' yang mendorong Al-Jazeera berperan sebagai media pemberitaan atau yang bebas. Hal tersebut dikarenakan masalah atau kondisi ekonomi, sosial, dan politik yang kemudian menggerakkannya.Â
Hingga akhir tahun 1990-an, Al-Jazeera kemudian mulai bergerak menunjukkan eksistensinya sebagai media pemberitaan di Timur Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H