Mohon tunggu...
Nicha Muslimawati
Nicha Muslimawati Mohon Tunggu... -

Agronomy and Horticulture IPB 2009

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masih Bertanya "Kapan Lulus?"

25 Oktober 2013   01:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:04 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


"Kapan lulus?"



Nah, pertanyaan itu yang akan saya coba jawab disini.

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, kata "Lulus" tentunya sangat ditunggu-tunggu oleh saya pribadi, keluarga saya, teman saya, kerabat saya, dan tetangga saya . Tapi apakah untuk bisa menjawab dengan "Saya sudah lulus" bisa semudah itu?

---

Saya merasa menulis skripsi tidaklah semudah menulis status di media sosial. Sebelum menulis skripsi tentunya kita harus melakukan penelitian/magang/projek terlebih dahulu. Karena latar belakang pendidikan saya di bidang pertanian, jadi yang saya lakukan adalah meneliti tanaman dari awal tanam sampai panen, mengamati beberapa perubahan pada tanaman setiap minggu setelah tanam (MST). Jadi, data yang saya peroleh itu adalah data primer. Ada keuntungan dan kerugian memakai data primer. Keuntungannya kita memiliki data yang kuat/absah. Kerugiannya kalau ada data yang nyeleneh atau salah ukur, atau persentase hidup tanaman yang kita teliti kurang dari 50%, ya mau gak mau harus ulang lagi dari awal.

Banyak juga teman saya yang tidak melakukan penelitian, mereka memilih untuk magang di perusahaan, pastinya yang berhubungan dengan pertanian. Kebanyakan dari mereka magang di perusahaan perkebunan atau  tanaman buah. Anak magang biasanya bisa sedikit lebih santai, karena data yang mereka peroleh adalah data sekunder, mungkin lebih sibuk pada saat persiapan magangnya. Tempat magang mereka relatif jauh, kebanyakan di luar Pulau Jawa.

Di departemen saya, Agronomi dan Hortikultura IPB, untuk mendapatkan SKL (Surat Keterangan Lulus) ada pelbagai persyaratan administrasi. Mungkin hal yang sama juga terjadi di kampus lain. Salah satu syaratnya tentu Skripsi. Format skripsi tiap kampus pun pasti berbeda. Pada tahun ajaran 2012/2013 IPB mengeluarkan format skripsi yang baru. Ada banyak perbedaan antara format yang lama dengan yang baru, mahasiswa dituntut untuk bisa menyesuaikan. Selain itu, ada tahapan-tahapan yang harus saya ikuti sebelum mendapat SKL. Berikut ini saya akan merinci tahapan tersebut.


1.   Proposal
Di departemen saya ada dua jenis proposal, proposal penelitian dan proposal magang. Intinya sih sama, membahas tentang apa yang akan mahasiswa lakukan pada penelitian/magangnya tersebut. Proposal ini syarat mutlak agar mahasiswa bisa mengikuti kolokium.

2.  Makalah Kolokium

Sebelum kolokium, mahasiswa harus menulis makalah kolokiumnya. Isinya uraian tentang pendahuluan, bahan metode, dan rencana pelaksanaan penelitian/kegiatan magang. Kalau makalahnya sudah selesai, baru deh bisa kolokium.

3.   Kolokium

Mahasiswa diwajibkan presentasi di depan mahasiswa lain juga di depan dosen mengenai penelitian/kegiatan magang yang akan ia lakukan. Biasanya saat sesi kolokium ini mahasiswa banyak menerima masukan dan saran agar penelitian/kegiatan magangnya bisa lebih baik. Setiap mahasiswa mendapatkan kartu Kolokium yang wajib diisi saat menghadiri kolokium mahasiswa lain, minimal kehadirannya adalah 40. Artinya setiap mahasiswa minimal wajib menghadiri kolokium 40 mahasiswa.

4.   Pelaksanaan Penelitian atau Magang

Kalau sudah kolokium dan kartu kolokiumnya sudah terisi penuh, kita bisa memulai penelitian atau magang. Ini sih opsional ya, tergantung dari mahasiswanya. Ada yang penelitiannya sudah berjalan sebelum kolokium, ada juga yang penelitiannya dilaksanakan setelah kolokium. Untuk magang, waktu keberangkatan dan lamanya magang sudah diatur oleh departemen, biasanya 3 bulan. Jadi keberangkatan anak-anak magang serempak.

5.   Pengolahan Data

Ini nih yang bikin mahasiswa pusing, Olah Data. Setelah selesai penelitian atau magang, data yang mahasiswa peroleh harus diolah agar dapat dimengerti dan di-interpretasikan dengan baik. Data yang begitu banyak dapat diolah dengan software, kalau saya pakai program SAS. Hasil dari data yang sudah diolah, disusun dalam tabel atau kurva. Dengan adanya tabel dan kurva dapat memudahkan mahasiswa memahami data yang telah diperoleh, setelah itu baru tahap pembahasan dan penyusunan skripsi. Jika sudah mantap, mahasiswa bisa mulai menulis makalah seminar.

6.   Makalah Seminar

Hampir sama dengan makalah kolokium, bedanya hanya didalam makalah seminar terdapat hasil dan pembahasan dari penelitian atau kegiatan magang mahasiswa. Makalah seminar ini merupakan syarat agar mahasiswa bisa mengikuti seminar.

7.  Seminar

Mahasiswa yang penelitiannya sudah selesai dapat mengikuti seminar. Seminar adalah presentasi hasil penelitian atau kegiatan magang mahasiswa di hadapan mahasiswa lainnya juga di hadapan dosen pembimbing dan moderator. Setiap mahasiswa mendapatkan kartu seminar dengan cara menukarkan kartu kolokium yang sudah terisi penuh ke Komisi Pendidikan (Komdik) di departemen. Berbeda sedikit dengan kolokium, kegiatan seminar ini masuk dalam mata kuliah, walaupun hanya 1 SKS. Minimum kehadiran seminar yaitu 25, dan setiap mahasiswa wajib menjadi pembahas pada seminar 2 mahasiswa lainnya. (ps: Saya baru sampai pada tahap ini).

8.  SKRIPSI

Untuk memiliki karya ilmiah skripsi, nasib mahasiswa ada di tangan DOSEN PEMBIMBING. Kalau mendapat dosen pembimbing yang manut-manut saja mungkin revisi sekali/dua kali skripsi sudah bisa di ACC. Tapi kalau mendapat dosen yang (ah-sudahlah-tidak-baik-membicarakan-dosen) tidak cukup sekali/dua kali-bahkan bisa sampai satu semester lamanya skripsi mahasiswa baru di acc. Banyak drama terjadi saat penulisan atau penyusunan skripsi. Menulis prakata/ucapan terimakasih dengan bercucuran air mata misalnya (saya pun mengalaminya), begadang sampai pagi, males-malesan, fotocopy sana-sini, nge-print ini itu, dll. Semua perasaan sepertinya menyatu dalam karya ilmiah itu. Kalau skripsinya sudah selesai dan dosen pembimbing bilang "Oke kamu bisa ujian!" barulah ke tahap selanjutnya.

9.    Ujian Skripsi

Banyak orang yang menyebutnya dengan kata "Sidang", ya tapi memang begitu. Eits, tapi sebelum ujian skripsi dilaksanakan, mahasiswa harus jadi "running man" dulu. Kenapa? Begini. Dosen itu memiliki waktu dan jadwal yang padat, untuk mencari waktu senggang kita harus mebuat janji seminggu sebelumnya atau mugkin lebih. Belum lagi jika memiliki 2 orang dosen pembimbing, dan tidak lupa juga dosen penguji. Intinya ada 3 dosen yang akan menguji. Baik itu 2 pembimbing dan 1 penguji, atau 1 pembimbing dan 2 penguji, dalam waktu yang bersamaan. Mahasiswa harus menghubungi dosen-dosen  dan menanayakan waktu senggang yang sama agar ketiga dosen tersebut bisa menguji. Belum beres urusan waktu dan jadwal dosen, mahasiswa harus melengkapi administrasi dari semester 1 sampai semester terakhir. Setelah semuanya lengkap, barulah tiba waktunya Ujian Skripsi. Peraturan di IPB itu ujian skripsi tidak boleh kurang dari 2 jam, lebih (mungkin) boleh. Stelah kurang lebih 2 jam, barulah keputusan Lulus/Tidak Lulus diumumkan langsung saat itu juga. Sampai saat ini saya belum pernah mendengar ada mahasiswa di IPB ada yang dinyatakan Tidak Lulus saat ujian skripsi (correct me if i'm wrong), dan semoga akan selamanya tidak ada.

10.    SKL (Surat Keterangan Lulus)

Senang karena dinyatakan lulus secara lisan oleh dosen, belum tentu secara tulisan. Ada 3 macam SKL yang harus didapat, pertama SKL dari departemen, kedua dari fakultas, ketiga SKL IPB. Masing-masing SKL itu memiliki persyaratan, mulai dari surat bebas pustaka perpustakaan departemen, perpustakaan fakultas, dan perpustakaan IPB, perbanyakan skripsi, surat bebas asrama (tahun pertama di IPB), registrasi online alumni IPB, dll, yang intinya memakan waktu dan energi juga.  Setelah SKL didapat, barulah mahasiswa bisa daftar wisuda.

11.    Wisuda

Jangan bilang wisuda itu hal yang gampang. Di IPB wisuda dilaksanakan setiap 2 bulan sekali. Ada 800 kuota untuk setiap kali wisuda. Dan mahasiswa wajib cepet-cepetan daftar, kalau keabisan kuota kita harus daftar wisuda berikutnya. Dan fyi, wisuda untuk bulan November 2013 belum dilaksanakan tetapi kuota wisuda untuk bulan Januari 2014 sudah habis, dan kuota wisuda untuk bulan Maret 2013 saat ini sudah mencapai nilai 100-sekian.

Sebenarnya masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi tahapan-tahapan tersebut. Faktor-faktor ini memegang peran yang tidak kalah penting, diantaranya:

a.  DOSEN PEMBIMBING

Mahasiswa tidak akan bisa mendapatkan gelar tanpa dosen pembimbing. Jadi bisa dikatakan dosen pembimbing ini merupakan faktor pertama dan yang paling utama. Tapi banyak juga mahasiswa yang tertunda mendapatkan gelar karena faktor ini. Jadi, yaa..gitu.

b.  LAPTOP/NETBOOK/KOMPUTER

Ini merupakan barang yang memang harus mahasiswa miliki/pinjam ke orang lain atau bisa pinjam komputer di kampus agar bisa menulis skripsi. Mungkin bagi mahasiswa tahun 80-90an barang ini tidak begitu penting, tapi kan kita sekarang hidup di era konvergensi media, dimana barang elektronik dan informasi menjadi faktor yang utama.

c.   INTERNET

Pustaka-pustaka untuk skripsi tahun 2013 sangat dianjurkan dari jurnal minimal 10 tahun terakhir, artinya jurnal dari tahun 2002 kebawah sebaiknya dihindari. Di perpustakaan IPB kurang menyediakan pustaka untuk  jurnal, oleh karena itulah fungsinya internet. Mahasiswa bisa download berbagai macam jurnal yang ada di dunia ini untuk melengkapi pustaka diskripsi.

d.  UANG

Uang adalah faktor yang utama tapi bukan yang pertama. Kalau ga punya uang bagaimana bisa membeli bahan-bahan dan alat untuk penelitian, bagaimana bisa berangkat ke tempat magang, bagaimana bisa nge-print, fotocopy, jilid, beli pulsa untuk sms/telpon dosen pembimbing, dll?

e.  NIAT

Mahasiswa  bisa berencana a, b, c, d, dan lainnya tapi kalau niatnya ga serius menyusun skripsi ya sama aja.  Atau misalnya mahasiswa sudah mati-matian menyusun skripsi, tapi terhalang oleh faktor a, b, c, d, dan lainnya, kembali lagi ke faktor terakhir ini, NIAT.

Hal-hal diatas merupakan pengalaman dan sepengetahuan saya yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa di IPB. Mungkin kampus lainnya juga memiliki kerepotan tersendiri, semuanya tidak bisa disamakan. Jadi, kalau kita belum lulus terus ada orang iseng tanya "Kapan lulus?", "Kapan wisuda?", "Kok lama banget sih lulusnya, si A malah udah kerja di B?" , ya suruh baca aja artikel ini.

Semoga bermanfaat.

Salam,

-mahasiswi yang sebentar lagi akan seminar dan entah kapan wisudanya-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun