Mohon tunggu...
Nicha Muslimawati
Nicha Muslimawati Mohon Tunggu... -

Agronomy and Horticulture IPB 2009

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masih Bertanya "Kapan Lulus?"

25 Oktober 2013   01:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:04 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

8.  SKRIPSI

Untuk memiliki karya ilmiah skripsi, nasib mahasiswa ada di tangan DOSEN PEMBIMBING. Kalau mendapat dosen pembimbing yang manut-manut saja mungkin revisi sekali/dua kali skripsi sudah bisa di ACC. Tapi kalau mendapat dosen yang (ah-sudahlah-tidak-baik-membicarakan-dosen) tidak cukup sekali/dua kali-bahkan bisa sampai satu semester lamanya skripsi mahasiswa baru di acc. Banyak drama terjadi saat penulisan atau penyusunan skripsi. Menulis prakata/ucapan terimakasih dengan bercucuran air mata misalnya (saya pun mengalaminya), begadang sampai pagi, males-malesan, fotocopy sana-sini, nge-print ini itu, dll. Semua perasaan sepertinya menyatu dalam karya ilmiah itu. Kalau skripsinya sudah selesai dan dosen pembimbing bilang "Oke kamu bisa ujian!" barulah ke tahap selanjutnya.

9.    Ujian Skripsi

Banyak orang yang menyebutnya dengan kata "Sidang", ya tapi memang begitu. Eits, tapi sebelum ujian skripsi dilaksanakan, mahasiswa harus jadi "running man" dulu. Kenapa? Begini. Dosen itu memiliki waktu dan jadwal yang padat, untuk mencari waktu senggang kita harus mebuat janji seminggu sebelumnya atau mugkin lebih. Belum lagi jika memiliki 2 orang dosen pembimbing, dan tidak lupa juga dosen penguji. Intinya ada 3 dosen yang akan menguji. Baik itu 2 pembimbing dan 1 penguji, atau 1 pembimbing dan 2 penguji, dalam waktu yang bersamaan. Mahasiswa harus menghubungi dosen-dosen  dan menanayakan waktu senggang yang sama agar ketiga dosen tersebut bisa menguji. Belum beres urusan waktu dan jadwal dosen, mahasiswa harus melengkapi administrasi dari semester 1 sampai semester terakhir. Setelah semuanya lengkap, barulah tiba waktunya Ujian Skripsi. Peraturan di IPB itu ujian skripsi tidak boleh kurang dari 2 jam, lebih (mungkin) boleh. Stelah kurang lebih 2 jam, barulah keputusan Lulus/Tidak Lulus diumumkan langsung saat itu juga. Sampai saat ini saya belum pernah mendengar ada mahasiswa di IPB ada yang dinyatakan Tidak Lulus saat ujian skripsi (correct me if i'm wrong), dan semoga akan selamanya tidak ada.

10.    SKL (Surat Keterangan Lulus)

Senang karena dinyatakan lulus secara lisan oleh dosen, belum tentu secara tulisan. Ada 3 macam SKL yang harus didapat, pertama SKL dari departemen, kedua dari fakultas, ketiga SKL IPB. Masing-masing SKL itu memiliki persyaratan, mulai dari surat bebas pustaka perpustakaan departemen, perpustakaan fakultas, dan perpustakaan IPB, perbanyakan skripsi, surat bebas asrama (tahun pertama di IPB), registrasi online alumni IPB, dll, yang intinya memakan waktu dan energi juga.  Setelah SKL didapat, barulah mahasiswa bisa daftar wisuda.

11.    Wisuda

Jangan bilang wisuda itu hal yang gampang. Di IPB wisuda dilaksanakan setiap 2 bulan sekali. Ada 800 kuota untuk setiap kali wisuda. Dan mahasiswa wajib cepet-cepetan daftar, kalau keabisan kuota kita harus daftar wisuda berikutnya. Dan fyi, wisuda untuk bulan November 2013 belum dilaksanakan tetapi kuota wisuda untuk bulan Januari 2014 sudah habis, dan kuota wisuda untuk bulan Maret 2013 saat ini sudah mencapai nilai 100-sekian.

Sebenarnya masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi tahapan-tahapan tersebut. Faktor-faktor ini memegang peran yang tidak kalah penting, diantaranya:

a.  DOSEN PEMBIMBING

Mahasiswa tidak akan bisa mendapatkan gelar tanpa dosen pembimbing. Jadi bisa dikatakan dosen pembimbing ini merupakan faktor pertama dan yang paling utama. Tapi banyak juga mahasiswa yang tertunda mendapatkan gelar karena faktor ini. Jadi, yaa..gitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun