Mohon tunggu...
Hani Debyyana
Hani Debyyana Mohon Tunggu... Guru - Menulis itu perlu persiapan otak, otot, kuota, buku dan berbagai camilan

Hobi menulis, membuat kerajinan tangan, baca - baca, dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mencegah dan Mengatasi Osteoporosis

20 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 20 Oktober 2022   09:16 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mencegah dan mengatasi osteoporosis

I. Apa itu osteoporosis?

Osteoporosis berasal dari kata osteo yang berarti tulang dan porous yang berarti keropos. Osteoporosis berkaitan dengan melemahnya tulang. Serangan osteoporosis seringkali tidak disadari, sehingga osteoporosis juga disebut sebagai silent disease.

Menurut WHO, osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikroarsitektur jaringan tulang. Mengakibatkan menurunnya kekuatan tulang, meningkatnya kerapuhan tulang dan risko terjadinya patah tulang. Osteoporosis juga merupakan penipisan massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Ada beberapa jenis osteoporosis yang perlu diketahui, yaitu:

1. Osteoporosis primer (Postmenopause Osteoporosis)

Seringnya terjadi pada wanita pascamenopause, biasanya disebabkan oleh pengaruh hormonal yang tidak seefektif biasanya. Hormon estrogen yang berfungsi melindungi tulang dalam tubuh menjadi berkurang jumlahnya. Osteporosis ini disebut osteoporosis postmenopausal dan pada pria usia lanjut, terjadi karena berkurangnya kalsium akibat penuaan usia. Osteoporosis yang banyak dialami para pria ini disebut osteoporosis senilis.

2. Osteoporosis sekunder

Disebabkan oleh penyakit tertentu, gangguan hormonal dan juga gaya hidup negatif seperti konsumsi alkohol berlebihan, rokok, kafein dan kurangnya aktivitas fisik. Osteoporosis ini bisa terjadi pada orang yang masih muda (anak dan remaja)

Osteoporosis sekunder yang berkaitan dengan penyakit juga ditemukan pada rang yang mengidap penyakit cushing disease (kelainan hormon karena tingginya kartisol dalam darah), hipertiroid (kelebihan hormon tiroid), hiperparatiroid, gangguan ginjal kronis, anoreksia nervosa dan beberapa penyakit lain.

Sayangnya pengobatan yang diberikan untuk mengobatinya justru meningkatkan risiko terkena osteoporosis, dan aktivitas fisik justru bisa menimbulkan rasa sakit dan memparah penyakitnya.

3.Osteoporosis juvenil idiopatik pada anak

Osteoporosis yang terjadi pada anak – anak dan belum diketahui penyebabnya dan belum diketahui juga apa yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Obat – obatan dan terapi yang diberikan biasanya cocok untuk orang dewasa atau sudah tua. Jumlah penderita osteoporosis ini termasuk sedikit dan jarang ditemukan.

4. Osteoporosis imperfecta

Termasuk osteoporosis yang jarang terjadi. Penyebabnya adalah ketidaknormalan pada kualitas kolagen pada tulang yang disebabkan oleh kelainan genetik. 

5. Osteopenia dan osteoporosis

Osteopenia adalah suatu kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Osteopenia masih lebih ringan daripada osteoporosis. Osteopenia biasanya ditemukan pada wanita yang berusia 30 tahun keatas. Osteopenia dan osteoporosis hanya dibedakan lewat nilai T – Score. Tidak selamanya penderita osteopenia suatu saat akan menjadi pasien osteoporosis.

6.Penyakit lain yang berkaitan dengan tulang

Ada berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan tulang meskipun bukan osteoporosis. Beberapa diantaranya berkaitan dengan osteoporosis. Contohnya osteomalasia, rheumatoid arthritis, ricket, paget’s disease pada tulang, kanker tulang, osteoartritis, ostegenesis imperfecta, osteomielistis, osteosarkoma dan hiperparatoid primer.

II. Mengapa bisa terkena osteoporosis

Tulang pada manusia memiliki banyak fungsi, seperti fungsi pergerakan dan aktivitas tubuh, pembentukan sel – sel darah merah dan putih, melindungi organ penting tubuh, tempat penyimpanan mineral, melindungi organ vital seperti otak, paru – paru dan jantung.

Tulang mengalami peremajaan. Tulang akan membentuk tulang baru untuk menggantikan tulang yang sudah tua. Sel osteoblas adalah sel tulang yang bertugas membentuk tulang dan osteoklas adalah sel tulang yang bertugas merusak tulang yang sudah lama dan digantikan dengan yang baru. Kedua sel ini berada dalam sumsum tulang.

Setelah berusia tiga puluh lima tahun, tulang akan berhenti tumbuh dan berangsur – angsur akan kehilangan kepadatan yang berarti tulang akan semakin berpori – pori, melemah dan rentan terhadap cedera dan keretakan.

III. Factor penyebab terjadinya osteoporosis

Terjadinya osteoporosis pada seseorang biasanya dipengaruhi beberapa factor, yaitu:

1. Factor yang tidak dapat dikontrol:

a. Umur

Pada usia 75 – 85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabecular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormone paratiroid meningkat.

b. Jenis kelamin

Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh hormone estrogen yang menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun.

c. Status hormonal

Osteoporosis pada wanita diakibatkan oleh kekurangan estrogen

d. Ras

Ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko lebih besar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90 persen intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.

e. Riwayat keluarga

Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetic tulang yang sama.

2. Factor yang dapat dikontrol

a. Alkoholisme dan minum kopi berlebihan

Dr. Robert Heany dan Dr. Karen Rafferry dari Creightin University Osteoporosis Research Centre di Nebraska menemukan hubungan antara minukan berkafein dengan keroposnya tulang. Hasilnya adalah bahwa air seni peminum kafein lebih banyak mengandung kalsium dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu, kafein dan alcohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (esteoblas).

b. Asupan kalsium dan vitamin D yang rendah

c. Konsumsi daging merah dan minuman bersoda

Keduanya mengandung fosfor yang merangsang pembentukan hormone parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah

d.Immobilisasi yang lama

Terhalangnya untuk melakukan aktivitas fisik diusia 40 tahun karena sakit pinggang padahal  aktivitas fisik diperlukan untuk memperkuat tulang.

e. Kurang gerak dan malas olahraga

Kurang aktivitas sehingga pembebanan pada tulang kurang sehingga kepadatan atau densitas  tulang akan rendah. Mereka yang malas bergerak atau berolahraga akan terhambat proses  pembentukan massa tulangnya (osteoblas). Selain itu, kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.

f.Merokok

Perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin didalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormone estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan – susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.

IV. Tanda dan gejala osteoporosis

Berikut adalah tanda – tanda terjadinya osteoporosis:

1. Patah tulang

Banyak orang tidak tahu bahwa mereka menderita osteoporosis sampai mengalami mengalami patah tulang. Patah tulang yang disebabkan oleh osteoporosis bisa terjadi karena melakukan kegiatan yang pada kondisi biasa tidak akan menyebabkan patah tulang. Patah tulang pinggul merupakan kejadian yang paling sering dialami pasien osteoporosis akibat jatuh. Namun 5% diantaranya terjadi secara spontan. Penderita patah tulang panggul menderita kesakitan sehingga perlu menjalani rawat inap dirumah sakit. Biasanya pasien patah tulang panggul yang disebabkan osteoporosis, sebelumnya sudah tidak bisa hidup mandiri. Kesembuhan patah tulang panggul osteoporosis hanya sekitar 30 persen saja, dengan catatan sembuh dalam arti bisa hidup mandiri. Namun kesembuhan itu bergantung pada usia dan tindakan medis yang diambil.

2. Umumnya osteoporosis paling banyak menyerang tulang belakang bagian bawah, tulang panggul dan tulang pergelangan tangan. Tulang – tulang lain pun bisa mengalami keropos dan patah tulang, namun kejadiannya tidak terlalu tinggi.

3. Dowager’s Hump

Bisa terjadi pada laki – laki atau perempuan yang mengalami osteoporosis. Kondisi ini adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kompresi tulang belakang yang menyebabkan tulang  belakang tersebut menjadi condong ke depan, sehingga terjadi punuk dibagian atas punggung.

4. Tinggi badan menyusut

Penyusutan atau penurunan tinggi badan disebabkan oleh kerusakan tulang belakang akibat fraktur kompresi. Proses ini bisa berlangsung selama bertahun – tahun dan menimbulkan rasa nyeri. Nyeri pinggang kronis bisa menjadi salah satu indicator penyusutan tinggi badan dan osteoporosis

5. Stress fractures

Adalah patah tulang yang terjadi karena melakukan aktivitas sehari – hari misalnya jalan kaki. Patah tulang ini sangat kecil dan tidak parah sehingga beberapa orang mungkin tidak menyadarinya sampai akhirnya timbul rasa nyeri. Stress fractures juga dapat menyebabkan masalah lain setelah patah tulang sembuh, misalnya arthritis.

V. Tahapan mencegah osteoporosis

Tahapan pencegahan osteoporosis dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Pencegahan primer

Pencegahan primer merupakan pencegahan yang terbaik, murah dan mudah, yaitu:

a. Mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, seperti sayuran hijau, jeruk dan makanan laut.

b.Melakukan latihan fisik dengan unsure pembebanan pada anggota gerak tubuh (kaki, lutut) dan penekanan pada tulang, misalnya jalan kaki, aerobic dan jogging. Latihan yang berlebihan tidak dianjurkan karena dapat mengganggu menstruasi.

c.Hindari factor yang menghambat penyerapan kalsium atau mengganggu pementukan tulang seperti merokok, alcohol dan mengkonsumsi obat – obatan terlarang yang dapat menyebbakan osteoporosis.

2.Pencegahan sekunder

a. Konsumsi kalsium dilanjutkan pada periode menopause

b. Terapi Sulih Hormon (TSH). Setiap perempuan saat menopause mempunyai risiko osteoporosis. Salah satu yang dianjurkan adalah pemakaian terapi hormone ERT (Estrogen Replacement Therapy) pada mereka yang tidak mengalami kontraindikasi. ERT menurunkan risiko fraktur sampai 50 persen pada tulang panggul.

c. Latihan fisik yang bersifat spesifik dan individual. Prinsipnya sama dengan latihan beban dan peregangan (stretching) pada aksis tulang. Latihan tidak dapat dilakukan secara massal karena membutuhkan supervise dari tenaga medis.

d. Kalistonin, bekerja menghambat resorpsi tulang dan dapat meningkatkan massa tulang apabila digunakan selama dua tahun

e. Vitamin D, tergantung kebutuhan penderita. Vitamin D membantu tubuh menyerap dan memanfaatkan kalsium . Sekitar 25 hidroksi vitamin D dianjurkan diminum setiap hari bagi penderita yang menggunakan suplemen kalsium.

3. Pencegahan tersier

a. Setelah penderita mengalami fraktur, jangan dibiarkan melakukan gerak terlalu lama. Sejak awal perawatan, susunlah rencana mobilisasi, mulai yang pasif sampai aktif dan dapat berfungsi mandiri. Beberapa obat yang bermanfaat adalah bisphosponate, kalsitonin atau NSAID bila nyeri.

b. Dari sudut rehabilitasi medis, pemakaian ortorespiral (korset)dan program fisioterapi atau okupasi terapi akan mengembalikan kemandirian penderita secara optimal.

VI. Nutrisi untuk memperkuat tulang

Pencegahan dan pengobatan osteoporosis harus disertai dengan perbaikan gizi, berikut ini nutrisi yang harus dikonsumsi untuk kesehatan tubuh dan peningkatan kepadatan tulang adalah:

a. Vitamin C

Vitamin C diperlukan untuk meminimalkan terjadinya osteoporosis dan rematik. Vitamin ini dibtuhkan pada setiap tahap dalam sintesis kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat untuk pembentukan tulang yang kuat) dan tulang rawan.

Sumber vitamin C adalah buah – buahan berwarna cerah seperti semua aneka jeruk, jambu biji, apel, belimbing, mangga, dsb. Sayuran seperti bayam hijau dan bayam merah, kacang panjang, brokoli, buncis, dsb.

b. Vitamin D

Usus membutuhkan vitamin D karena vitamin ini membantu penyerapan kalsium yang dibutuhkan untuk pembentukan tulang yang kuat. Seiring dengan bertambahnya usia, system pencernaan juga semakin tua dan tidak efisien dalam penyerapan nutrisi, karena itu sangat perlu bagi lansia untuk mengkonsumsi kalsium dan tidak malas berjemur dimatahari pagi sebelum pukul 9 untuk mendapat vitamin D, tiga kali seminggu cukup 10 – 15 menit saja.

Sumber vitamin D adalah produk susu yang diperkaya, ikan salmon, ikan sarden, hati ayam, yoghurt tawar tanpa lemak, keju tanpa lemak, kuning telur, mentega, minyak ikan dan sinar matahari sebelum pukul 9.

c. Kalsium

Mineral ini sangat dibutuhkan untuk membentuk tulang. Tubuh yang sehat akan slalu mempertahankan kalsium pada batas normal. Jika dari pola makan, unsure kalsium tidak mencukupi, maka tubuh mempunyai cara – cara untuk menjaga agar kalsium darah tidak menurun, yaitu dengan mengandalkan peran hormone kalsitonin, hormone anak gondok parathormon dan vitamin D.

Sumber kalsium ada pada susu tanpa lemak, susu kedelai, keju, kol, brokoli, kacang – kacangan (almond, wijen), tahu, tempe, ikan sarden (termasuk sarden kalengan), ikan salmon dan buah – buahan seperti semambgka, alpukat, dll.

d. Sebaiknya tidak meminum suplemen kalsium karena kemungkinan mengandung kontaminan seperti timbel yang berbahaya bagi kesehatan.

e. Zat besi

Zat besi termasuk komponen utama tulang yang berfungsi mempertahankan kepadatan mineral tulang dalam hal sintesis kolagen (protein berserat pada jaringan ikat, tulang, tulang rawan), berperan sebagai kofaktor (komponen non protein) bagi enzim –ensim yang terlibat dalam sintesis kolagen.

Sumber zat besi lebih banyak ditemukan dalam produk hewani seperti hati sapi, hati ayam, kerang, tiram, dan sebagainya. Dalam sayuran : kacang merah, biji mete, biji bunga matahari, kol, daun singkong, bayam, wortel, selada, ubi jalar, kentang, dan sebaganya.

f. Seng (zinc)

Mineral ini membantu dalam metabolism tulang dan otot. Sumber utama seng adalah kuning telur, daging ayam, biji – bijian, kacang – kacangan, ikan dan roti.

g. Fosfor

Fosfor penting untuk pembentukan tulang, reproduksi sel, mengubah karbohidrat menjadi energy dan menstabilkan kesimbangan asam – basa darah. Fosfor yang berikatan dengan kalsium akan memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang.

Sumber utama fosfor adalah bahan makanan yang kaya protein seperti daging sapi. Daging ayam, ikan, produk susu, kacang – kacangan, biji – bijian, polong – polongan, sayuran dan buah – buahan.

h. Magnesium

Magnesium membantu metabolism energy, ditemukan disemua sel tubuh. Magnesium membantu hubungan antarsaraf, mengendalikan tekanan darah dengan cara mengatur pemasukan dan pengeluaran kalsium dari sel ke pembuluh darah.

Sumber magnesium adalah kacang – kacangan, almond, kacang lima, tiram, tahu, tempe, gandum.

VIII. Pola makan untuk menghindari osteoporosis

Berikut factor – factor merencanakan pola makan untuk mencegah osteoporosis:

1. Mengkonsumsi makanan yang bervariasi

Bahan makanan satu dengan lainnya mengandung nutrisi yang berbeda. Jadi untuk melengkapi nutrisi yang dibutuhkan tulang, perlu mengkonsumsi makanan yang bervariasi.

2. Mengatur porsi makanan

Seseorang yang bertubuh kurus, tulangnya tidak padat sehingga mudah keropos dan kena osteoporosis. Karena itu, aturlah porsi makannan agar tubuh tidak kurus tapi juga tidak mengalami obesitas

3. Mengkonsumsi sayuran dan buah – buahan

Sayur dan buah mengandung nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan tulang dan kesehatan tubuh. Konsumsilah sayur dan buah yang bervariasi.

4. Membatasi konsumsi garam

Mengkonsumsi garam terlalu banyak akan meningkatkan pembuangan kalsium melalui urine. Anjuran ahli adalah 3 – 8 gram per hari atau sekitar ½ - 1 ½ sendok teh setiap hari.

5. Minum multivitamin setiap hari sebagai tambahan

6. Olahraga bagi osteoporosis

Olahraga merangsang otot – otot dan otot merangsang tulang untuk tumbuh dan melatih tulang menjadi kuat dan lebih padat. Makin teratur dan rajin berolahraga, peredaran darah makin baik sehingga distribusi nutrisi lewat darah keseluruh tubuh termasuk tulang akan lancar yang membuat pertumbuhan tulang akan baik dan terjaga. Selain itu, olahraga juga dapat mengurangi nyeri dan menjaga keseimbangan tubuh agar tidak mudah jatuh.

Olahraga berikut ini baik bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, selain dapat meningkatkan kepadatan tulang:

-Senam

-Dansa

-Jogging

-Naik turun tangga

-Angkat beban

-Sepeda atau sepeda statis

-Treadmill

Olahraga yang harus dihindari:

Penderita osteoporosis sangat rawan terkena patah tulang, oleh karena itu harus menghindari olahraga berikut:

-Aerobic “high impact”

-Latihan yang memerlukan gerakan tiba – tiba dan bertenaga

-Sit – up perut

-Latihan yang memerlukan gerakan memelintir badan seperti mengayun stik golf

-Latihan yang memerlukan hentakan, berhenti dan memulai dengan tiba – tiba seperti tenis dan squash

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penderita osteoporosis adalah:

-Beban didepan : menahan beban didepan badan dapat membahayakan. Hal ini disebabkan karena memberikan pembebanan pada tulang belakang yang dapat menyebabkan fraktur kompresi (patah tulang karena penekanan)

-Latihan otot – otot seperti crunch atau sit up sebaiknya dihindari sebab dapat menyebabkan fraktur kompresi

-latihan – latihan dengan fleksi ke depan (membungkuk) pada tulang – tulang punggung, misalnya membungkuk kedepan dari posisi duduk atau berdiri sebaiknya dihindari

-latihan olahraga bagi penderita osteoporosis sebaiknya tidak hanya latihan kekuatan untuk tulangnya saja, tetapi juga untuk memperbaiki perimbangan, koordinasi dan kekuatan otot sehingga dapat memperkecil kemungkinan jatuh. Jatuh adalah penyebab fraktur yang utama

-pada waktu melakukan latihan – latihan beban sebaiknya jangan sambil melakukan olahraga yang bergerak. Misalnya jangan melakukan olahraga jalan sambil membawa beban atau dipasang beban pada pergelangan tangan atau pergelangan kaki.

-Pada waktu melakukan latihan – latihan aerobic jangan menggunakan beban karena kemungkinan cidera menjadi lebih besar. Berdasarkan penelitian – penelitian dapat ditetapkan bobot dari latihan – latihan olahraga aerobic pada usaha menguatkan tulang dan sasarannya pada tulang – tulang yang sama.

Latihan olahraga untuk mencegah terjadinya osteoporosis dapat menggunakan semua macam olahraga, hanya bobotnya berbeda – besa. Latihan – latihan olahraga bagi penderita osteoporosis sangat berbeda dengan olahraga untuk pencegahannya. Oleh karena itu, bagi mereka yang sudah mengalami osteoporosis sebaiknya latihan – latihan terawasi oleh dokter – dokter spesialis ilmu kedokteran olahraga.

IX. Mitos seputar osteoporosis

1. Osteoporosis bisa dicegah dengan minum susu kalsium

Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Konsumsi kalsium memang diperlukan untuk pembentukan tulang, tetapi untuk dapat digunakan sebagai komponen pembentukan tulang diperlukan zat lain seperti vitamin D, vitamin C dan aktivitas tubuh. Asupan kalsium bisa didapat dari makanan sehari – hari tidak selalu dengan suplemen.

2. Osteoporosis merupakan penyakit orang tua

Osteoporosis memang banyak diderita orang tua terutama wanita yang telah mengalami menopause, namun osteoporosis juga dapat terjadi pada usia muda bila:

-Memiliki aktivitas fisik yang rendah

-Konsumsi obat – obatan yang menggangu metabolism tulang (kortikosteroid)

-Mengalami gangguan atau penyakit yang menganggu metabolism tulang seperti gagal ginjal, gangguan penyerapan vitamin D, kekurangan kalsium, dll)

-Wanita muda yang berhenti haid sebelum waktunya sehingga kadar estrogen menurun

-Wanita yang indung telurnya sudah diambil

3. Osteoporosis bukan penyakit serius

Penderita osteoporosis memiliki risiko yang besar untuk terjadinya fraktur (patah tulang). Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan fungsi sehari – hari, nyeri kronis dan tinggi badan yang berkurang. Salah satu komplikasi terberat adalah apabila terjadi patah pada tulang pinggul. Patah pada daerah ini menyebabkan tidak dapat mobilisasi. Hal tersebut mengarah pada meningkatnya risiko penyakit jantung, dan pembuluh darah, stroke, serta radang paru – paru dikemudian hari jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa satu dari empat penderita patah tulang panggul akibat osteoporosis meninggal dalam satu tahun.

4. Osteoporosisi hanya menyerang wanita

Osteoporosis dapat menyerang semua jenis kelamin pada semua rentang usia. Namun wanita terutama yang telah mengalami menopause memiliki risiko lebih besar untuk menderita osteoporosis.

Referensi:

  • Wikipedia
  • Google
  • 100 Questions & Answers Osteoporosis. Penulis Srikandi Waluyo. Penerbit Elex Media Komputindo
  • Stop Osteoporosis. Penulis Ulfah Nurrahmani. Penerbit Familia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun