Bahkan, dirinya pun sempat memeriksakan GI ke bidan untuk memastikan kondisinya. Pipit menjelaskan selama memakan benda yang tidak lazim, GI tidak pernah mengeluhkan kondisi badannya.Â
"Alhamdulillah nggak, nggak pernah ngeluh sakit dia. Tadinya saya khawatir sama dia, takut dia kenapa-kenapa gitu," katanya.Â
Ketika GI buang air besar, kotoran  pun masih pun keluarnya masih sama dengan benda apa yang dia makan sebelumnya.Â
"Saya perhatiin apa yang dia makan, dari kerikil, kadang dia suka makan kerikil, itu keluar krikil. Waktu dia makan sandal kalo saya perhatiin pas buang air kalo makan sendal ijo (hijau) ya keluarnya utuh warna juga ijo," jelasnya.
PS berharap anaknya dapat kembali normal seperti balita pada umumnya. Dia juga berharap dapat perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk biaya pengobatan anaknya yang bernama GI.Â
"Saya konsultasi ke bidan juga, dia sempat nanya, itu buang airnya gimana. Saya perhatiin, apa yang dia makan, ya itu yang keluar, (buang air) kerikil," sambungnya.
Saat ini Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bekasi Sri Enny Maniarti mengatakan pihaknya telah menginstruksikan Puskesmas Muaragembong untuk melakukan pendampingan terhadap balita pemakan kertas dan sandal, berinisial GI.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H