Mohon tunggu...
Niyyatinur Efendi
Niyyatinur Efendi Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

Menulis adalah pekerjaan yang amat sangat menyenangkan. 'salah satu cara untuk menguatkan diri, terapi dan penegasan eksistensi'... MENULIS ADALAH KEBUTUHAN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Wahabi, Wahhabisme dalam Perjalanan Sejarah hingga Terbentuknya Negara Bangsa

23 Januari 2019   12:48 Diperbarui: 23 Januari 2019   12:54 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada 1804, Aziz ibn Saud menaklukkan Madinah, tempat pasukannya dengan segera menghancurkan makam sahabat-sahabat Muhammad. Dari Madinah, pasukan Saudi-Wahhabi bergerak ke Makkah, disana mereka menghancurkan sebuah tempat suci yang seharusnya menandai tempat kelahiran Nabi Muhammad (sehingga tak seorangpun akan jatuh ke dalam penyembahan berhala Muhammad). Selama dia berada di kota itu, ibn Saud memanfatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji di Ka'bah dengan bersahaja.

Kemudian pada 1811, aliansi Saudi-Wahhabi mulai menyusun kampanye baru, kali ini ke asia kecil, jantung kekaisaran Utsmani. Sekarang, akhirnya Sultan memberi perhatian pada gerakan Wahhabi. Untuk menghadapi lonjakan kaum badui ini, ia memanggil Muhammad Ali, khedive Mesir, untuk membantunya. Muhammad Ali membawa tentara modernnya yang disiplin ke Saudi, dan pada 1815- tahun yang sama dengan berakhirnya karier Napoleon di Waterloo- ia meluluhlantakkan Ibn Saud, memulihkan kendali Utsmani atas Makkah dan Madinah, dan kembali membuka kota suci bagi para peziarah muslim dari setiap aliran. Kemudian ia mengirim putra Aziz ibn Saud dan penerusnya ke istanbul untuk diarak dihadapan orang banyak yang mengejeknya dan kemudian memenggalnya.

Tak banyak lagi yang terdengar tentang aliansi Saudi-Wahhabi selama sekitar satu abad, namun aliansi itu tidak mati. Kepala suku yang dieksekusi memiliki seorang putra yang mengambil alih sisa-sia reruntuhan konfederasi Saudi. Sekarang dia hanya kepala suku yang kecil, namun tetap seorang kepala suku, dan tetap seorang Wahhabi, dan dimanapun dia masih bisa memaksakan otoritasnya, ulama Wahhabi memimpin dan berkembang. Wahhab sudah mati, tetapi Wahhabisme terus hidup.

Apakah ajarannya?

Anda dapat membenamkan diri mengkaji tulisan-tulisan actual Abdul Wahhab dan tidak menemukan Wahhabisme sebagaimana yang didefinisikan hari ini. Itu terutama karena Abdul Wahhab tidak menulis traktat politik; dia menulis tafsir al Quran dan menuliskannya secara ketat dalam kosakata doktrinnya. Fokusnya yang kuat pada perincian tentang doktrin, hukum dan amalan Islam mungkin tampak oleh orang luar sebagai terlalu berlebihan, obsesif. Karya besarnya, Kitab al tawhid memiliki enam puluh enam bab, masing-masing menyajikan satu kutipan al Quran atau lebih, membongkar setiap kutipan, mendaftar pelajaran yang dapat dipetik dari petikan itu, dan kemudian menjelaskan bagaimana kutipan ini berhubungan dengan inti kredo Wahhab. Di sini tidak ada pembicaraan tentang timur dan barat, tidak ada apa-apa tentang pengaruh barat atau kelemahan muslim, tidak ada sama sekali hal yang bersifat politis. Membaca kata- kata Wahhab berarti menyadari bahwa ia memandang dunia melalui kacamata agama murni. Dalam pandangannya sendiri, keseluruhan teologinya bermuara pada dua prinsip: pertama, pentingnya tauhid, atau "keesaan", yaitu ketunggalan dan kesatuan Allah; dan kedua, kesalahan syirik, gagasan bahwa seseorang atau sesuatu berbagi dalam keilahian Allah, bahkan untuk tingkat terkecil.

Marx pernah berkata "saya bukan seorang Marxis." Dan jika Abdul Wahhab masih hidup hari ini, dia mungkin berkata, "saya bukan seorang Wahhabi." Namun tetap saja, Wahhabisme ada, dan sekarang mencakup banyak prinsip lebih lanjut yang berasal dari implikasi ceramah-cermah Wahhab atau yang berkembang secara historis dari penerapannya oleh para kepala suku Saudi.
Wahhabisme yang diperluas ini mengatakan kepada kaum Muslim bahwa hukum adalah Islam dan Islam adalah hukum; membenarkannya, mengetahuinya secara lengkap, dan mengikutinya secara persis adalah keseluruhan iman.

Hukum itu ada di dalam al Quran menurut Wahhab dan para pengikutnya. Sunnah-kehidupan nabi seperti diungkapkan melalui hadis- bertujuan menafsirkan hokum itu. Al quran tidak menetapkan prinsip-prinsip untuk membimbing perilaku manusia melainkan tindakan nyata yang harus dilakukan kaum muslim. Al Quran bukan hanya menunjukkan bentuk tetapi isi dari kehidupan manusia. Kehidupan nabi Muhammad memberikan teladan untuk diikuti setiap muslim.

Madinah pada masa Muhammad dan tiga khalifah pertama adalah masyarakat yang ideal, satu-satunya waktu dan tempat ketika semua orang mengetahui hukum itu, memahaminya dan mengikutinya secara penuh. Itulah sebabnya umat pertama mampu tumbuh dan meluas dengan begitu mencengangkan. Madinah adalah contoh untuk dicipta ulang oleh setiap komunitas muslim.

Tujuan hidup adalah mengikuti hukum itu. Tujuan kehidupan social dan politik adalah membangun masyarakat dimana hokum tersebut dapat ditegakkan. Semua yang menghambat tugas besar membangun masyarakat ideal itu adalah musuh islam. Kewajiban seorang muslim mencakup partisipasi dalam jihad, perjuangan untuk mengalahkan musuh-musuh islam. Jihad sejajar dengan shalat, puasa, zakat, haji dan mengakui keesaan Allah sebagai suatu kewajiban agama.

Dan siapakah musuh-musuh islam itu?

Menurut doktrin Wahhab, orang-orang yang tidak percaya pada Islam, tentu saja, adalah musuh potensial tetapi bukan yang paling penting. Jika mereka setuju untuk hidup damai di bawah pemerintahan Islam, mereka bisa ditoleransi, musuh yang paling perlu diperhatikan adalah orang munafik, murtad, khianat dan pembid'ah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun