Mohon tunggu...
NIAR ARISTA NAFILA ARDINI
NIAR ARISTA NAFILA ARDINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Airlangga

better late than never

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Say 'NO' To Junk Food dan Kenali Dampak Buruknya

15 Desember 2024   07:50 Diperbarui: 15 Desember 2024   07:48 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Junk food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat dan memiliki sedikit nilai gizi. Junk food mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi garam dan tinggi gula, serta rendah serat (WHO, 2011). Junk food juga sering mengandung bahan tambahan pangan (BTP) seperti pemanis, pengawet, dan perasa. Jadi, junk food dapat dikatakan sebagai makanan yang memiliki nutrisi terbatas dan tidak sehat.

Meski termasuk makanan yang tidak sehat dan rendah gizi, junk food banyak digemari oleh masyarakat khususnya anak muda. Alasan utama junk food banyak digemari masyarakat dan anak muda adalah karena harganya yang murah dan praktis. Tidak seperti sayur dan buah yang dijual dengan harga lebih mahal. Tidak hanya itu, junk food biasanya memiliki banyak rasa yang dapat menggoda lidah manusia, seperti asin, gurih, dan manis. Sedangkan sayuran cenderung memiliki rasa yang sama.

Banyaknya varian rasa junk food membuat masyarakat ketagihan dan sulit untuk berhenti memakannya. Meskipun rasanya enak, junk food jika dikonsumsi secara terus menerus dalam waktu yang lama akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh seseorang. Dampak buruk yang disebabkan oleh junk food antara lain :

1. Obesitas

Junk food dapat menyebabkan berat badan meningkat karena mengandung tinggi kalori, tetapi rendah serat. Mengonsumsi junk food secara terus menerus dalam waktu yang lama membuat berat badan semakin bertambah. Berat badan yang terus bertambah akan mengakibatkan seseorang menderita obesitas.

2. Kurang gizi

Kandungan yang paling banyak terdapat pada junk food adalah kalori, lemak, garam, dan gula. Padahal yang banyak diperlukan oleh tubuh seseorang setiaplah hari adalah vitamin dan mineral. Karena rendahnya vitamin dan mineral pada junk food membuat pengonsumsinya kekurangan gizi. Kekurangan gizi juga dapat menghambat tumbuh kembang seseorang.

3. Kanker

Karena junk food banyak mengandung bahan pengawet, pemanis, dan perasa, maka sangat tidak baik bagi tubuh. Kandungan tersebut dapat merusak sel-sel sehat yang ada di dalam tubuh yang lambat laun dapat berkembang dan menjadi sel kanker yang ganas.

4. Diabetes

Kandungan kalori yang tinggi dalam junk food dapat menyebabkan gula darah meningkat dengan cepat. Gula darah yang tinggi disebabkan oleh penurunan kadar insulin. Seperti yang kita ketahui, Insulin sangat penting dalam tubuh. Apabila insulin seseorang turun maka akan terkena diabetes. Diabetes merupakan penyakit yang susah untuk disembuhkan tetapi bisa dicegah.

5. Gangguan Pencernaan

Junk food yang digoreng mengandung tinggi minyak yang akan tersimpan pada dinding lapisan perut dan akan mengakibatkan produksi asam dalam tubuh meningkat. Kandungan lain dalam junk food juga dapat menyebabkan lambung iritasi sehingga memperburuk risiko GERD atau asam lambung dan gangguan pencernaan.

Kelima dampak buruk di atas adalah dampak yang akan dirasakan oleh tubuh bila terus-menerus mengonsumsi junk food. Jenis junk food yang sering kita jumpai yaitu makanan yang berpengawet (makanan yang dijual dalam kaleng, mie), makanan yang memiliki kadar garam tinggi dan mengandung MSG (makanan ringan), makanan yang mengandung lemak tinggi (daging dalam burger), dan makanan yang mengandung soda (minuman bersoda).

Selain karena murah dan praktis, mengonsumsi junk food dikalangan remaja banyak disebabkan karena pengaruh dari lingkungan sekitar mereka. Remaja dengan aktivitas sosial tinggi, memperlihatkan peran teman sebaya semakin tampak. Hal tersebut menjadi faktor pendorong remaja banyak mengonsumsi junk food saat ini. Faktor lain yang memengaruhi adalah kurangnya pengetahuan remaja terhadap kebutuhan gizi dalam tubuhnya.

Jika seseorang memiliki kesadaran tinggi akan kesehatan tubuhnya pasti akan memperhatikan pola makan mereka dan beralih mengonsumsi makanan yang sehat seperti buah dan sayuran. Buah dan sayur jauh lebih sehat dibandingkan dengan junk food karena mengandung vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan orang dewasa untuk mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 400-600 gram per hari, dengan 250 gram sayur dan 150 gram buah.

Maka dari itu mulailah mengonsumsi buah dan sayur yang lebih sehat dan baik untuk tubuh dibandingkan mengonsumsi junk food. Sesekali boleh untuk mengonsumsi junk food tetapi jangan berlebihan dan terus menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun